Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

631,3 Kilometer Jalan Trans-Papua Barat Sudah Beraspal

Kompas.com - 13/04/2018, 22:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Papua betul-betul mendapat perhatian khusus pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, di samping provinsi-provinsi lainnya di luar Pulau jawa.

Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan infrastruktur yang memperlancar konektivitas, yakni Jalan Trans Papua terus ditingkatkan dan dipercepat pembangunannya.

Hingga akhir 2017, khusus Jalan Trans Papua di Provinsi Papua Barat sepanjang 631,3 kilometer telah dilapisi aspal dari total panjang 1.070,62 kilometer jalan yang telah tersambung atau sekitar 58,97 persen.

Baca juga : Membumikan Harapan Lewat Trans-Papua Sisi Selatan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan di Papua bertujuan membuka isolasi daerah terpencil, mengurangi biaya tinggi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Penyelesaian Jalan Trans Papua di Papua Barat merupakan perwujudan Nawa Cita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam membangun Indonesia dari pinggiran dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.

“Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan akhir tahun 2019 bisa tersambung seluruhnya. Masyarakat dapat merasakan manfaatnya,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/4/2018).

Dibagi dua

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII Papua Barat Yohanis Tulak Todingrara menjelaskan, Jalan Trans Papua di Provinsi Papua Barat terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari (594,81 kilometer).

Kondisi Jalan Trans Papua di Papua Barat.Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Kondisi Jalan Trans Papua di Papua Barat.
Segmen ini menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari yang kini dapat ditempuh dalam waktu 14 jam.

Ruas jalan ini juga terhubung dengan Pelabuhan Arar sebagai pelabuhan tol laut yang merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.

Kondisinya hingga akhir 2017 adalah 81,6 persen sudah beraspal, perkerasan tanah sepanjang 109,24 kilometer dan diperlukan perbaikan geometrik jalan sepanjang 13,5 kilometer.

Kemudian segmen II Manokwari-Mameh-Wasior-Batas Provinsi Papua yang telah tembus pada Desember 2017.

Dari panjang 475,81 kilometer, kondisi beraspal sepanjang 145,41 kilometer, perkerasan tanah 330,41 kilometer dan perlu perbaikan geometrik jalan sepanjang 38,24 kilometer.

Tantangan dalam pembangunan Jalan Trans Papua, baik di Papua dan Papua Barat adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan dan cuaca.

Selain itu, ketersediaan material konstruksi juga terbatas. Namun demikian, pemerintah tetap berupaya keras mengutamakan pemanfaatan material yang tersedia di Pulau Papua.

Tahun 2018, anggaran jalan di Papua Barat sebesar Rp 1,6 triliun. Dana tersebut untuk perbaikan geometri jalan dan pembangunan 125 jembatan.

"Kami targetkan akhir tahun 2018, 60,14 persen Jalan Trans Papua di Papua Barat sudah beraspal dan terus meningkat menjadi 64,56 persen jalan beraspal pada akhir tahun 2019," tuntas Yohanis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com