Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Australia Berbondong-bondong Beli Rumah di Jepang

Kompas.com - 04/04/2018, 10:12 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Aktivitas pembelian properti yang dilakukan warga Australia di Jepang meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir. Khususnya, pembelian yang dilakukan generasi milenial dengan rentang usia 18-30 tahun.

Hal ini diketahui dari laporan perusahaan transfer OFX seperti dilansir Property Report dari News. OFX mencatat adanya peningkatan transaksi dollar Australia ke mata uang Jepang, yen, hingga 39 persen dari 2015-2017.

Hampir 60 persen transaksi tersebut untuk investasi properti.

Chief Operations Officer OFX Adam Smith mengatakan pembelian properti yang dilakukan generasi milenial Australia sebenarnya sudah mulai meningkat secara stabil sejak 2013.

Bahkan, uang yang ditransfer untuk investasi di sektor ini oleh warga berusia di bawah 35 tahun meningkat 80 persen dari 2015 hingga 2017.

“Pembeli sedang cerdas. Mengatur waktu akuisisi mereka pada saat di mana dolar mereka bekerja paling keras terhadap mata uang asing,” ungkap Smith.

Bila dirata-rata, pertumbuhan transaksi yang dilakukan generasi milenial ini hingga mencapai 23 persen.

“Ketika dollar Australia kuat terhadap yen Jepang, misalnya, kita melihat peningkatan transfer terkait properti ke Jepang,” kata Smith.

Head of Corporate Dealing OFX Michael Judge menilai, properti di Jepang cukup menarik minat investor Australia lantaran dianggap undervalued.

“Saya melihat, bahwa para milenial ini lebih gemar membeli di Jepang dari pada di Australia. Sebab, mereka berpendangan investasi di luar negeri merupakan sebuah batu loncatan yang potensial,” tambah Smith.

“Ketika nilai aset meningkat dan semakin mahal, pertanyaan berikutnya yang muncul adalah ‘di mana saya bisa menghasilkan uang’,” imbuhnya.

Dengan berinvestasi di luar negeri, ia menambahkan, mereka berharap dapat semakin meningkatkan kekayaannya. Setelah itu, barulah mereka bisa menyebarkan modal secara lokal di pasar Australia.

Adanya peningkatan investasi di Jepang ini sebenarnya juga sejalan dengan hasil riset konsultan property Colliers International pada 2016 lalu.

Saat itu, dalam prediksinya, Colliers menyatakan Amerika Serikat dan Eropa sudah tidak lagi menjadi negara destinasi investasi properti warga Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com