SAMOSIR, KOMPAS.com – Danau Toba telah ditetapkan pemerintah sebagai satu dari 12 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Guna mendukung hal tersebut, revitalisasi serta pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur terus dilakukan.
Salah satunya membangun jembatan Tano Ponggol. Pembangunan jembatan diperlukan karena saat ini tengah dilaksanakan revitalisasi terusan Tano Ponggol, sehingga jembatan yang ada harus dipanjangkan.
Terusan Tano Ponggol saat ini hanya memiliki lebar 30 meter. Nantinya, setelah direvitalisasi terusan ini memiliki lebar hingga 100 meter dan diperdalam untuk memudahkan kapal pesiar kecil yang digunakan wisatawan.
Sementara itu, jembatan Tano Ponggol yang akan dibangun terdiri dari dua unit. Keduanya akan dirancang sebagai ikon baru Samosir.
“Kami sudah buat dalam rencana jangka menengah, bahwa itu harus mejadi ikon wisata,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir Rudi Sabar M Siahaan di lokasi, Kamis (24/3/2018).
Rudi menjelaskan, jembatan Tano Ponggol dirancang dengan memasukkan unsur budaya batak, yaitu dalihan no tolu. Secara falsafah, ada tiga arti yaitu somba marhulahula (menghormati keluarga istri), elek marboru (mengayomi wanita), dan minat mardongan tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).
“Jadi tiangnya itu tiga, dia punya tiga penopang dia, dia pny bentuk yang unik sendiri. Konsepnya masih dalam penilaian Komisi Jembatan,” terang Rudi.
Selain nilai budaya, kawasan Tano Ponggol juga memiliki nilai sejarah. Pasalnya, terusan ini pertama kali dibuat pada masa penjajahan Belanda untuk memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Samosir.
Saat ini, Rudi menambahkan, desain rancangan jembatan ini telah dimasukkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk dinilai Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Rencananya, untuk membangun jembatan ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp 450 miliar.
“Informasi yang kami dapatkan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), mungkin bulan Mei-Juni akan dilelang. Jadi akan dikerjakan tahun ini,” tuntas Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.