Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Proyek Infrastruktur, Istaka Karya Gandeng BUMN China

Kompas.com - 13/03/2018, 14:31 WIB
M Latief

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Istaka Karya (Persero), sepakat bekerjasama dengan perusahaan BUMN, dengan China Construction Eighth Engineering Division (CCEED) Corp. Ltd. Kedua perusahaan BUMN itu akan menjajaki pengembangan sejumlah proyek infrastruktur dan properti di Indonesia.

Khusus di sektor properti, kedua belah pihak akan bekerjasama mengembangkan bangunan vertikal seperti apartemen, perhotelan dan perkantoran. CCEED sendiri juga telah mengembangkan sejumlah properti skala besar di Indonesia dengan menggandeng pihak swasta dan pemerintah.

"Kerjasama ini kami akan mengeksplorasi gagasan bersama atas kepentingan strategis, dengan memanfaatkan segala kemampuan dan keahlian yang dimiliki kedua belah pihak. Sejauh ini kami fokus pada proyek-proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan, jalan tol, bandara dan lain-lain," ujar Sigit Winarto, Direktur Utama Istaka Karya, terkait penandatangan kontrak kerjasama tersebut di Kantor Pusat Istaka Karya, Senin (12/3/2018).

Kedua perusahaan akan menjajaki pengembangan sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia dengan nilai proyek diperkirakan mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Ada tiga paket pekerjaan jalan nasional dalam kerjasama tersebut, yakni dua proyek di Sumatera dan satu paket di Wamena.

Sementara kepada Kontan, Direktur Istaka Karya Widi Suharyanto mengatakan selain dengan CCEED, Istaka Karya juga akan menjajaki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal dan mematangkan rencana untuk berinvestasi di sektor properti. Perusahaan pelat merah tersebut sudah menyiapkan lahan untuk dikembangkan di Bekasi, Citeurep, Cirebon, dan Bali.

Tahun ini, selain menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun dan laba bersih sekitar Rp 230 miliar, Istaka Karya mematok target bisa mengantongi kontrak baru sebesar Rp 4 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 81 persen dibandingkan pencapaian mereka pada 2017 yaitu sebesar Rp 2,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau