Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Arsitek Bicara Peradaban Islam Melalui Arsitektur

Kompas.com - 13/03/2018, 10:40 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama ini santri identik dan kerap distigmakan dengan "hanya" ranah agama. Namun bagi Nur Muhammad Gito Wibowo tidak demikian.

Dilansir dari NU Online, Gito yang merupakan seorang santri asal Semarang menyelesaikan pendidikan master di bidang arsitektur dan planologi di Belgia. Kini, Gito aktif sebagai arsitek sekaligus konsultan planologi di Jakarta.

Pemikirannya pun dinamis, aktual, dan tidak terkooptasi ruang-ruang sempit sebagai akibat dari praktik fanatisme terhadap agama. Termasuk soal konsep desain sebuah bangunan, terutama tempat ibadah.

Menurut Gito, setiap kebudayaan di dunia, memiliki pengaruh terhadap konsep rancang bangun pusat peradaban islam.

“Seperti masjid, misalnya. Kalau adik-adik perhatikan, tentu berbeda antara masjid di Timur Tengah dengan kubah-kubahnya, dan Masjid Agung Demak dengan model atap susun,” kata Gito saat diskusi bertajuk ‘Satu Jam Bersama Santri Profesional’, akhir pekan lalu.

Dalam merancang sebuah bangunan, tak hanya aspek matematis dan estetika yang diperhatikan. Nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan tata karma tak luput menjadi perhatian di dalam dunia arsitektur.

“Kalau Adik-adik ziarah ke makam-makam wali, misalnya, hampir selalu ada aturan bahwa bangunan di sekitarnya tidak boleh bertingkat. Atau di sebagian daerah, ada aturan bahwa bangunan tidak boleh lebih tinggi dari atap atau menara masjid. Itu merupakan perwujudan adab dan akhlak dalam arsitektur,” tutur Gito.

Ia lantas menceritakan bagaimana Sunan Kalijaga merancang Soko Tatal di Masjid Agung Demak, setelah melewati serangkaian proses tirakat.

Itu artinya, nilai-nilai kebudayaan masuk melalui perenungan dan filosofi yang membutuhkan proses yang panjang.

Soko Tatal yang terbuat dari potongan banyak kayu yang digabungkan menggambarkan kesadaran Kanjeng Sunan yang memahami betul bahwa masyarakat ke depannya akan sangat beragam, tetapi apabila diikat dan dipersatukan, akan menjadi kekuatan yang sangat kokoh.

Sepanjang karirnya, berbagai tempat yang mayoritas dihuni umat islam, pernah ia singgahi. Seperti Hijaz di Arab Saudi, Irak, Suriah, Yaman hingga Palestina. Hal itu dilakukan untuk memperkaya khazanah tentang arsitektur di berbagai negara tersebut.

Gito menambahkan, bahan baku yang ada di setiap negara, juga memberikan pengaruh terhadap nilai-nilai sebuah arsitektur.

Bangunan di daerah dengan ketersediaan kayu yang melimpah seperti Indonesia tentu akan berbeda dengan corak bangunan di Timur Tengah yang tidak mempunyai sumber kayu yang banyak.

"Di Yaman, misalnya, ada menara tinggi yang full terbuat tanah liat dan menjadi menara tanah liat tertinggi di dunia,” ucap Gito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com