Kepala Divisi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Dono Parwoto menyatakan hal tersebut kepada Kompas.com, Selasa (20/2/2018).
"Kami ingin meluruskan pemberitaan bahwa bukan tiang pancang atau pun tiang penyangga yang jatuh namun bekisting pierhead," ujar Dono.
Bekisting pierhead adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton kepala pilar (pile cap) selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Pekerjaan bekisting seringkali membutuhkan perancah baik itu berupa bambu maupun scaffolding, sebagai penyangga yang menyesuaikan beban yang dipikul. Semakin berat bekisting maka semakin berat beban yang dipikul.
Menurut Dono, insiden terjadi pada pukul 03.00 WIB dinihari, saat dilakukan pengecoran
pier headdengan kondisi beton masih basah dan bekisting merosot hingga jatuh.
"Kami telah berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pihak yang berwajib untuk menangani masalah ini," kata Dono.
Waskita, saat ini sedang melakukan investigasi baik secara internal maupun oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan data dan informasi mengenai peristiwa tersebut.
"Kami harapkan hasilnya keluar dalam waktu 1 x 24 jam," sambung dia.
Terhadap tujuh pekerja yang menjadi korban akibat insiden ini, Waskita telah melakukan evakuasi dan sudah dilakukan pengananan di RS UKI Cawang.
“Pihak manajemen sangat menyesal atas kejadian ini dan untuk penanganan terhadap korban telah dilakukan," tutur Dono.