Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melirik "Sun Rise Property" di Jalan Raya Bogor

Kompas.com - 31/01/2018, 18:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kawasan Depok tak selalu identik dengan mahasiswa yang jadi sasaran pengembang apartemen untuk menggali pundi-pundi keuntungan.

Ada pekerja pabrik yang jumlahnya cukup signifikan dan bisa menjadi alternatif sasaran para pengembang.

Sebut saja kawasan Jalan Raya Bogor. Saat ini, di daerah tersebut sudah ada tiga apartemen yang tengah ditawarkan

Mulai dari Titanium Apartement, Prajawangsa City, dan Cimanggis City dimulai pembangunannya.

Hunian vertikal yang dikembangkan PT Permata Sakti Mandiri itu akan dibangun di atas lahan seluas 1 hektar, dengan luas bangunan 65.000 meter persegi. Untuk tahap pertama, akan dibangun Tower A sebanyak 800 unit.

"Apartemen di Depok itu sebenarnya potensinya masih cukup kuat. Kami lihat pabrik di sepanjang jalan ini, karena minimal kita lihat pasar sewa dulu deh," Projet Director Cimanggis City Sanggam Sitorus kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2018).

Menurut dia, tingginya potensi apartemen di kawasan tersebut, tidak terlepas dari harga lahan di Jakarta yang sangat mahal.

Bahkan, dengan tetangganya yang masih di dalam satu kawasan, Margonda, harga tanah di sepanjang Jalan Raya Bogor relatif jauh terjangkau.

Sebagai gambaran, harga tanah di kawasan Margonda, sebut dia, saat ini sudah berada di kisaran Rp 30 juta sampai Rp 40 juta per meter persegi.

Sementara, harga tanah di Jalan Raya Bogor baru berkisar antara Rp 9 juta sampai Rp 12 juta per meter persegi.

"Sebenarnya di sini itu orang belum lirik. Tapi kalau orang mau bilang sun rise property, ini nih sun rise property," kata Sanggam.

Tak heran, bila untuk apartemen tipe studio berukuran 21 meter persegi di kawasan Margonda harganya sudah mencapai di atas Rp 400 juta.

Keuntungan lain, sebut dia, kawasan Jalan Raya Bogor berada di tengah-tengah antara Cibubur dan pusat Kota Depok, sehingga memudahkan akses transportasi.

Tak hanya angkutan umum yang beroperasi 24 jam, lokasi tersebut juga dekat dengan Stasiun Light Rail Transit (LRT) di Cibubur dan Gerbang Tol Cijago yang terhubung dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2.

Selain itu, bagi investor yang membeli untuk disewakan, harga sewa di kawasan tersebut sudah cukup tinggi, yaitu berkisar antara Rp 1,3 juta hingga Rp 1,8 juta.

"Bahkan bisa sampai Rp 2,5 juta. Kalau kita itung sekarang beli Rp 250 juta, itu returnnya sekitar 11 tahun. 11 tahun baguslah, karena imbal hasilnya 8-12 tahun," tuntas Sanggam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com