JAKARTA, KompasProperti - Dua skim pembiayaan perumahan, yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) belum mampu mencapai target tahun ini.
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lana Winayanti mengatakan, ada banyak faktor tidak tercapainya target tersebut.
"Sekarang lihatnya digabung. Dua-duanya sama-sama untuk subsidi, cuma mekanismenya agak beda antara FLPP dan SSB. Kita prediksi total capaian FLPP dan SSB 220.000 unit sampai saat ini," ujar Lana usai diskusi Outlook Pembiayaan Perumahan Tahun 2018, Rabu (20/12/2017).
Menurut Lana target untuk SSB sendiri tahun ini adalah 239.000 unit, sedangkan FLPP 40.000 unit. Dengan demikian, seharusnya realisasi mencapai 279.000 unit.
Salah satu faktor utama mengapa target tersebut tidak terlampaui, kata dia, adalah karena anggaran untuk FLPP tahun ini terlambat turun.
"Pencairan dana FLPP tahun ini baru keluar pada akhir Oktober lalu," jelas Lana.
Ia menyebutkan untuk tahun depan, porsi FLPP akan ditambah menjadi 42.000 unit dan SSB 225.000 unit. Anggarannya masing-masing Rp 4 triliun dan Rp 2,6 triliun.
Meski demikian, anggaran FLPP ini belum termasuk suntikan dari SMF yang rencananya akan menyalurkan sebesar Rp 3 triliun.
"Kita mengupayakan agar Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) bisa langsung cair pada Januari 2018," sebut Lana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.