Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Belum Capai Target, Realisasi Sejuta Rumah Dinilai Cukup Baik

Kompas.com - 27/11/2017, 15:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Di tengah kondisi perekonomian yang masih kurang baik, pemerintah hingga kini telah merealisasikan pembangunan 686.694 unit dari target program sejuta rumah dalam setahun.

Ketua Dewan Pembina DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo menilai, capaian tersebut sudah cukup bagus.

"600.000 itu sudah cukup bagus lah, di saat kondisi saat ini. Tapi kalau (dibandingkan) dengan target sejuta rumah, memang masih jauh ya," kata Eddy kepada KompasProperti, Senin (27/11/2017).

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dari jumlah rumah yang telah dibangun, 563.178 unit di antaranya merupakan rumah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sementara sisanya sebanyak 123.516 unit diperuntukkan bagi non-MBR.

Eddy menambahkan, kendati saat ini kondisi perekonomian global mulai berangsur-angsur membaik, namun hal itu tidak akan serta merta berdampak terhadap perekonomian Indonesia secara langsung. Terlebih, terhadap kemampuan masyarakat dalam membeli rumah.

"Belum, bukan tidak akan, tapi belum. Mungkin setelah setahun akan berpengaruh ya setelah perbaikan ekonmi," kata dia.

Meski demikian, ia menyarankan pemerintah dapat menjaga kemampuan daya beli masyarakat dalam membeli hunian.

Apalagi tahun depan saat dua pesta politik penting dihelat, yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 serentak dan Pemilu Presiden 2019.

Menurut dia, stabilitas politik dalam negeri cukup berpengharuh terhadap stabilitas perekonomian Tanah Air.

Hal itu juga sejalan dengan kemampuan daya beli serta keinginan masyarakat dalam membelanjakan uang mereka ke sektor properti. Terutama, masyarakat yang hendak membeli hunian komersial.

"Politik kan pengaruhnya ke perekonomian. Kalau MBR sih masih santai-santai saja, naik kenceng enggak, turun juga enggak, seperti ini saja," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau