Jakarta, KompasProperti - Marketing Consultant Grand Orange Kuta Beach Hotel Bali, Ratdi Gunawan, mengatakan jik berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini dan di masa mendatang bisnis hotel atau kondominium hotel (kondotel) di Pantai Kuta masih sangat potensial dijadikan alternatif investasi.
BPS mencatat, selama periode Januari - Agustus 2017 jumlah wisatawan mancanegara yang mendatangi Bali tercatat 4 juta orang atau naik 25,4 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai 3,9 juta orang.
Dari jumlah tersebut, wisatawan asal China masih menduduki peringkat pertama, yakni 1,05 juta orang atau 58,69 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali. Jumlah itu jauh melampaui kontribusi Australia yang hanya 743.860 orang.
Peningkatan angka kunjungan itu, Kepala BPS Bali Adi Nugroho mengatakan bahwa itu terjadi tidak terlepas dari jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2017 yang mencapai 601.884 kunjungan.
Dengan kondisi itu, menurut Ratdi, potensi okupansi hotel di Pantai Kuta akan menjanjikan nilai investasi tinggi. Karena, lanjut dia, okupansi tinggi akan menghasilkan harga kamar (room rate) hotel yang juga tinggi.
"Maka, akan menghasilkan nilai sewa atau ROI (return of investment) yang juga tinggi sehingga balik modalnya juga cepat," kata Ratdi, pada jumpa pers di Hotel Paragon, Jakarta, Senin (13/11/2017).
Sampai saat ini kawasan Pantai Kuta, masih dianggap lokasi menarik untuk bisnis hotel di Bali. Pantai Kuta termasuk paling dekat karena dijangkau hanya dalam waktu 15 menit dari Bandara Ngurah Rai dan terintegrasi dengan kawasan wisata Jimbaran dan Seminyak.
"Lokasi seperti apa yang cocok untuk investasi hotel bintang empat di Bali? Kalau bicara Bali, lokasi dekat pantai itu pilihan utama investasi hotel bintang empat. Lokasi akan menentukan harga jual dan investasi ke depan dari properti tersebut," tambah Ratdi.
Dia menambahkan, faktor utama investasi properti, terutama hotel atau kondominium adalah lokasi, karena lokasi yang kelak menentukan harga jual dan investasi ke depan dari suatu properti itu. Di Bali, kalau bicara hotel, lokasi yang dekat pantai dan bandara paling punya nilai jual tinggi.
Untuk itu, lanjut dia, Grand Orange Kuta Beach Hotel berusaha menangkap potensi investasi hotel bintang empat dari keramaian wisatawan di Pantai Kuta. Dengan harga pasar saat ini lanjut Ratdi, harga perdana per lot Grand Orange Kuta ditawarkan senilai Rp 298 juta.
"Pertama, dengan potensi yang ada kami tawarkan unitnya terbatas, apalagi lokasinya dekat betul dengan Beach Walk Mall dan Hard Rock," kata Ratdi.
Ratdi mengaku optimistis lokasi dekat pantai seperti Kuta sangat karakteristik untuk hotel bintang empat, apalagi kawasan Kuta merupakan kawasan pantai wisata paling ramai yang "hidup" selama 24 jam.
"Sebagai ikon Bali, di sepanjang Kuta banyak hotel bintang empat yang room rate hotelnya per malam dapat mencapai angka 1 juta, sebab di kawasan ini juga banyak dijumpai retail mal dan tempat hiburan. Makanya, tak heran kalau kuta menjadi kawasan yang paling diburu oleh para wisatawan," ujar Ratdi.
Hampir semua turis, baik wisatawan mancanegara maupun domestik dari 34 provinsi di Indonesia memilih kawasan pantai ini untuk berwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.