JAKARTA, KompasProperti - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, hingga pertengahan November 1017, dari total konsesi yang dipegang yakni 1.260 kilometer, panjang jalan tol yang beroperasi belum sampai separuhnya.
"Kamk punya 18 ruas baru sejak 2005. Itu butuh Rp 105 triliun investasinya," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat (Dismed FMB) 9 bertajuk "Amankah Pembiayaan infrastruktur Negara?” di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Jumat (17/11/2017).
Dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu 2017-2019 Jasa Marga akan mengoperasikan 200 kilometer jalan baru. Sisanya masih membutuhkan dana yang tidak sedikit. Padahal, sebagai korporasi, Jasa Marga memiliki keterbatasan modal dan utang.
Dengan ekuitas Rp 16,3 triliun, Desi jugs harus berhati-hati menentukan jumlah pinjaman Jasa Marga.
Pasalnya, Jasa Marga adalah perusahaan terbuka, yang sewaktu-waktu pemegang sahamnya bisa ketakutan saat menilai pinjaman terlalu tinggi.
"Jadi kami putuskan sekuritisasi. Kami cari mana nih skema yang tidak berbenturan dengan regulasi. Akhirnya ketemu future income," kata Desi.
Sekuritisasi dapat dilakukan, imbuh dia, mengingat pendapatan jalan tol untuk beberapa ruas cukup stabil dari beberapa tahun belakangan.
Dengan demikian, investor merasa aman jika sekuritisasi dilakukan. Pada tahap pertama sekuritisasi, Jasa Marga telah melepas ruas Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dengan masa waktu 5 tahun.
"Hasilnya kami dapat Rp 2 triliun. Ke depannya mungkin akan sekuritisasi lagi, karena ini kan baru awal, istilahnya tes pasar," tuntas Desi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.