Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Apresiasi Perbaikan Pelayanan di BPN

Kompas.com - 26/09/2017, 11:15 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPASProperti – Para pelaku industri properti yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) memberi apresiasi terhadap perbaikan pelayanan dalam proses sertifikasi tanah di Badan Pertanahan Nasional (BPN) di bawah kepemimpinan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil. REI menilai secara umum banyak perbaikan yang kini sudah dirasakan pengembang, meski diakui masih ada beberapa kantor BPN yang belum optimal dalam pelayanannya.

Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Pertanahan Adri Istambul Lingga Gayo mengatakan bahwa masalah pertanahan, terlebih mengenai proses pemecahan sertifikat tanah memang menjadi hal krusial dalam pembangunan perumahan rakyat yang wewenangnya berada di tingkat pusat, yakni Kementerian ATR/BPN.

"Sebelumnya, proses pemecahan sertifikat dari segi waktu dan biaya tidak jelas, bahkan BPN saat itu sering disebut sebagai salah satu instansi sumber pungutan liar (pungli). Tapi, sekarang semua sudah berubah drastis.dari segi waktu dan biaya sudah lebih jelas, karena di banyak daerah BPN kini sudah lebih terbuka," ujar Adri," Selasa (26/9/2017).

Untuk itu, pekan lalu, bertepatan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, pada 14 September 2017, REI memberikan penghargaan kepada beberapa pimpinan BPN di daerah yang dinilai telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Penyerahan apresiasi ini bahkan disaksikan langsung Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Djalil.

Adapun pimpinan BPN di daerah yang memperoleh penghargaan dari REI yakni Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi  Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Barat dan Banten. Sementara Kepala Kantor (Kakan) BPN antara lain Kakan BPN Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bekasi, Kota Surabaya I,  Kabupaten Sigi, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Cilacap.

Adri menambahkan, sebenarnya masih banyak pimpinan BPN di daerah yang memiliki terobosan dan pelayanan yang bagus berdasarkan masukan dari anggota REI di daerah. Namun belum semua dapat diberikan penghargaan oleh REI.

"Tapi, kami menilai apresiasi terhadap pimpinan BPN di daerah-daerah cukup positif sehingga perlu dilanjutkan di kemudian hari," ujarnya.


Dia menilai, upaya Menteri Sofyan Djalil telah memberikan nilai tambah dan hal itu dapat dirasakan langsung masyarakat dan pelaku bisnis.

Kepedulian Sofyan, lanjut Adri, terhadap pelayanan tersebut langsung dijabarkan bawahannya di daerah dengan melakukan terobosan cepat. Misalnya Kepala Kantor BPN Lombok Barat yang pernah melakukan penandatanganan pemecahan sertifikat tanah sebanyak 600 buku dalam sehari semalam.

"Begitu juga di Bekasi yang pelayanannya sudah cukup baik, dan banyak lagi bukti nyata dari pengaruh positif kepemimpinannya. Meski ada satu-dua kantor BPN yang belum optimal komunikasinya, buat kami itu tantangan bagi REI di daerah untuk terus membuka komunikasi dengan rajin bertemu ke Kakanwil atau Kakan BPN setempat, sehingga komunikasi terjalin dengan baik, terutama Kalau ada persoalan yang tidak dapat diatasi daerah, ujar Adri,".

“Kalau ada masalah yang tidak dapat diselesaikan di daerah, silahkan menulis surat kepada DPP, beri informasi yang benar, jangan fitnah, pasti kami akan turun menyelesaikannya. Bahkan bila diperlukan saya dan Ketua REI langsung akan turun,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau