Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Teknologi Beton Ciptakan Konstruksi Ekonomis

Kompas.com - 13/09/2017, 13:38 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pembangunan infrastruktur yang tengah dikejar pemerintah tidak hanya membutuhkan dana besar, tetapi juga dukungan teknologi yang mutakhir.

Di bidang material, beton merupakan salah satu yang utama dan dituntut dapat menyokong pembangunan infrastruktur yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah.

"Teknologi beton harus terus berkembang sehingga memiliki kinerja yang lebih baik," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga saat membuka acara Concrete Show South East Asia 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Teknologi terbaru, kata Danis, memungkinkan produk beton lebih mudah digunakan untuk konstruksi, lebih kuat, lebih awet, namun tetap ekonomis, dan ramah lingkungan.

Demikian halnya teknologi material tambahan dan campuran, kata Danis, juga dituntut untuk terus berkembang.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghasilkan semen sebagai salah satu komponen utama beton dan properti beton yang lebih baik.

Di sisi lain, imbuh Danis, meningkatnya penggunaan beton sebagai material konstruksi juga memberikan konsekuensi yang kompleks menyangkut dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

Dampak tersebut muncul baik selama eksplorasi bahan, produksi semen, maupun proses konstruksi.

"Kondisi ini memerlukan perhatian bagi kita semua untuk lebih meningkatkan inovasi. Tidak saja memitigasi dampak negatif yang mungkin terjadi melainkan meningkatkan value for money material beton itu sendiri," jelas Danis.

Banyak riset yang dilakukan untuk memanfaatkan potensi bahan baku lokal, limbah produksi, atau recycled material, termasuk yang telah dilakukan oleh Balitbang Kementerian PUPR.

Riset-riset terus didorong pemerintah untuk mendukung terselenggaranya konstruksi berbasis semen yang lebih ramping (lean construction) dan berkesinambungan (sustainable).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau