JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah telah menetapkan sejumlah pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan, jembatan, bendungan, irigasi, hingga sarana pengaman pantai.
Selain itu, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah juga mencanangkan Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah.
Dengan berbagai target pembangunan fisik infastruktur tersebut, dukungan pasokan material konstruksi juga dibutuhkan dalam volume yang besar, salah satunya beton.
"Beton harus diakui masih menjadi material konstruksi utama karena material ini memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan material konstruksi lain," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga saat membuka acara Concrete Show South East Asia 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Dia mengatakan, keunggulan beton antara lain adalah bahan baku yang relatif tersedia, mutu yang dapat didesain, mudah dibentuk, tahan terhadap suhu tinggi dan lingkungan yang agresif.
Untuk memenuhi meningkatnya tuntutan konstruksi yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah, teknologi beton pun harus terus berkembang sehingga memiliki kinerja yang lebih baik.
"Artinya, teknologi memungkinkan produk beton yang lebih mudah dikerjakan, lebih kuat, lebih awet, namun tetap ekonomis, dan ramah lingkungan," jelas Danis.
Demikian halnya, teknologi material tambahan dan campuran, kata dia, juga dituntut untuk terus berkembang.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghasilkan semen sebagai salah satu komponen utama beton dan properti beton yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.