Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersihkan Eceng Gondok Rawa Pening, Kementerian Tambah Harvester

Kompas.com - 15/08/2017, 08:38 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KompasProperti - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini bakal menambah lagi alat pemotong rumput atau harvester, untuk mempercepat pembersihan gulma eceng gondok di sekitar danau Rawa Pening, di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Saat ini, sudah ada 9 alat yang beroperasi setiap hari, namun itu masih belum mencukupi.

“Tahun ini kita tambah empat alat lagi, jadi totalnya ada 13. Itu operasional tiap hari,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso, Senin (14/8/2017).

Menurut Imam, kondisi rawa pening yang tertutupi eceng gondok sudah dalam keadaan kritis, sehingga diperlukan penyelamatan.

Dari lahan seluas 1.800 hektar, semula hanya sebagian lahan yang dapat digunakan. Namun saat ini, kata dia, area yang sudah bisa digunakan hampir dua pertiga luas danau. Masih ada sekitar 600 hektar lahan danau yang masih tertutup eceng gondok.

“Sekarang ada 9 alat berat yang bekerja memungut eceng gondok di rawa pening. Prioritas kita itu di pengentasan eceng gondoknya, sehingga sistemnya setiap hari itu dikeruk,” tambah Imam.

Pengerukan eceng gondok, kata dia, sudah terlihat sedikit hasilnya. Meski masih banyak luasan lahan yang tertutup, namun satuan kerja terus bekerja setiap hari. Dia yakin jika pengerukan dilakukan secara masif maka akan habis dengan sendirinya.

“Kalau dilakukan setiap hari itu akan habis. Kita keruk bagian bawahnya, sekarang sudah mulai bersih, batas-batas danau sudah kelihatan, kita sudah bisa lalukan pematokan,” tambahnya.

Jika danau sudah bersih, Imam menambahkan, danau akan dijadikan sarana untuk lomba dayung internasional. Lomba dayung rencananya digelar pada 22 September 2017, atau 1,5 bulan ke depan.

"Sekarang terlihat sudah bersih dan dalam waktu dekat akan menjadi lomba arena dayung. (Rawa Pening) akan dikembangkan disitu, kalau di sana ada lomba dayung, masyarakatnya nanti bisa menjaga danau bersama-sama,” tutur Imam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau