Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Kumuh Pesisir Juga Bakal Dibangun Tanggul

Kompas.com - 07/08/2017, 19:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Selain berfungsi mencegah banjir rob, tanggul pengaman pantai DKI Jakarta yang menjadi bagian proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), juga berfungsi mengurangi kekumuhan di kawasan pemukiman.

Wilayah Jakarta Utara yang menjadi lokasi dibangunnya tanggul, sering kali mengalami banjir rob akibat penurunan permukaan tanah dan meningkatnya tinggi muka laut sebagai dampak perubahan iklim.

Sehingga, diperlukan penataan kawasan pesisir, untuk mengurangi dampak kerugian ekonomi, kesehatan, serta kehidupan sosial akibat banjir rob tersebut.

“Dengan pembangunan pengaman pantai ini, saya lihat dapat mengatasi kekumuhan di pemukiman sekitar pantai, sehingga masyarakat nantinya mempunyai lingkungan yang lebih baik, termasuk tempat untuk rekreasi,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (5/8/2017).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, penurunan muka tanah di kawasan pesisir Jakarta antara 11-12 sentimeter setiap tahunnya.

Bila persoalan ini tidak segera diselesaikan, dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi back water dimana aliran sungai tidak bisa mengalir ke laut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, NCICD akan dikerjakan dalam dua tahap, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk program jangka pendek, Kementerian PUPR saat ini fokus untuk menyelesaikan pembangunan tanggul pesisir pantai melalui perkuatan dan peninggian tanggul pantai dan tanggul muara sungai sepanjang 20 kilometer.

“Pengamanan pantai untuk mencegah banjir rob tersebut totalnya mencapai 120 km, karena terdiri dari tanggul pantai dan tanggul muara. Yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR sepanjang 20 kilometer, di mana saat ini tengah dikerjakan sepanjang 4,5 km. Progresnya bagus dan ditargetkan selesai 2018,” kata Basuki beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau