SINGAPURA, KompasProperti - Pada semester I-2017, perusahaan e-commerce Shopee membukukan transaksi (gross merchandise value) senilai 3 miliar dollar AS.
Perusahaan yang bermarkas di kawasan Sience Park Singapura ini pun menargetkan pertumbuhan bisnis hingga mencapai angka dua digit sampai akhir tahun 2017.
Chief Commercial Office Shopee, Junjie Zhou menuturkan, pertumbuhan pasar e-commerce yang signifikan tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat dalam berbelanja.
Saat ini, lebih dari 50 persen transaksi jual beli daring, disumbangkan dari pasar e-commerce.
Ia pun melihat pasar ini masih memiliki peluang berkembang yang cukup besar pada masa mendatang.
"Penyebab berkembangnya bisnis e-commerce ini karena banyaknya masyarakat yang kini menggunakan mobile phone dalam kehidupan sehari-hari. Mereka pun mencari cara yang mudah untuk mengakses barang-barang yang mereka butuhkan," kata Junjie di kantor pusat Shopee, Singapura, Rabu (2/7/2017).
Hingga kini, sudah lebih dari 43 juta masyarakat di tujuh negara yang mengunduh aplikasi tersebut.
Dari jumlah itu, 15 juta di antaranya berasal dari Indonesia. Sementara sisanya tersebar di Singapura (1 juta), Malaysia (3 juta), Thailand (7 juta), Vietnam (5 juta), Filipina (3 juta) dan Taiwan (9 juta).
Selain itu, Shopee kini menjadi markas bagi sekitar tiga juta pedagang dengan lebih dari 100 juta barang yang ditawarkan, seperti busana, elektronik, perlengkapan rumah tangga, alat olahraga, barang-barang koleksi dan hobi, hingga makanan dan minuman.
Selain kebiasaan, Junjie menambahkan, keberhasilan Shopee juga karena strategi lokalisasi yang dilakukan.
"Kami sengaja mengelola website kami dengan konten lokal. Misalnya, kalau di Indonesia, kami menggunakan Bahasa Indonesia untuk memudahkan transaksi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.