Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kemacetan di Bali, Truk ke Lombok Dialihkan Lewat Laut

Kompas.com - 28/07/2017, 19:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berniat mengurai kemacetan di Bali yang disebabkan banyaknya truk. Caranya dengan memanfaatkan pengiriman barang atau logistik menggunakan kapal.

"Truk yang hanya lewat saja di Bali itu tidak sedikit. Jadi truk dari Jawa tujuannya ke Lombok lewat Bali," ujar Direktur Angkutan dan Multimoda Kemenhub Cucu Mulyana saat diskusi "Menuju Arus Orang dan Logistik Nyaman di Masa Lebaran", di Jakarta, Jumat (28/7/2017).

Dia menuturkan, telah lama Bali dikenal sebagai destinasi wisata dunia yang menarik turis asing dan domestik.

Imbas dari hal tersebut, kapasitas jalan yang tidak bertambah tidak mampu membendung jumlah kendaraan yang meningkat.

Ditambah lagi, tidak hanya kendaraan turis yang menggunakan jalan tersebut, tetapi juga truk-truk logistik dari Pulau Jawa yang hanya melintas menuju Lombok.

Menurut Cucu, pada 5-6 tahun lalu, mungkin hanya dibutuhkan waktu 2 jam berkendara dari Gilimanuk ke Denpasar. Namun sekarang, waktu tempuh bisa mencapai 4 jam untuk jarak yang sama.

Cucu khawatir, tingkat kemacetan yang parah dapat mengurangi daya tarik Bali sebagi pusat destinasi wisata internasional.

"Nanti Surabaya-Lombok akan kita tempatkan kapal supaya truk dari Jawa yang mau ke Lombok tidak harus ke Bali dulu. Sudah ada, tapi kapalnya baru satu," sebut Cucu.

Selain Surabaya-Lombok, kata dia, Kemenhub juga berupaya mengalihkan pengiriman barang via laut untuk tujuan Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Semarang.

Harapannya, truk yang lewat jalan bisa berkurang. Saat ini sebanyak 12.000 truk memenuhi jalan di Pulau Jawa setiap harinya.

"Kalau bisa mengalihkan ke kapal-kapal itu, bagus sekali, mengurangi biaya pemeliharaan jalan tiap tahun, polusi, pemakaian bahan bakar, bahkan angka kecelakaan," pungkas Cucu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com