JAKARTA, KompasProperti - PT Holcim Indonesia, Tbk. resmi membangun proyek Pengolahan Sampah Menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di TPA Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Proyek ini dibangun atas kerja sama Holcim dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Pemerintah Denmark.
Fasilitas pengolahan sampah domestik terpadu yang pertama di Indonesia ini, menelan investasi Rp 60 miliar.
Dibangun di atas lahan seluas 1 hektar milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, fasilitas tersebut direncanakan rampung pada kuartal III-2018.
Pada tahap operasi nanti, fasilitas ini akan mampu menyerap hingga 120 ton sampah domestik setiap harinya, yang akan diolah dengan metode pengeringan secara biologi atau bio drying, untuk dijadikan RDF.
RDF merupakan salah jenis bahan bakar alternatif yang akan dimanfaatkan sebagai subsitusi bahan bakar tradisional (batu bara) di pabrik Holcim Cilacap.
"Upaya penyediaan lahan baru untuk TPA memerlukan investasi sekitar Rp 40 miliar setiap lima tahun, ditambah dengan sulitnya mencari lahan dan potensi penolakan masyarakat yang cukup tinggi," ujar Bupati Kabupaten Cilacap Tatto Suwarto Pamuji melalui keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Rabu (26/7/2017).
Pengolahan sampah saat ini yang masih mengandalkan sistem penutup tanah tidak menyelesaikan permasalahan sampah.
Pemkab Cilacap lalu berinisiatif menawarkan kerja sama pengelolaan sampah ke berbagai unsur masyarakat, termasuk dengan swasta.
Kemudian, Holcim menawarkan solusi pengolahan sampah menggunakan metode RDF. Holcim melalui unit bisnisnya, Geocycle, terus berusaha meningkatkan penggunaan bahan bakar dan material alternatif, di antaranya bahan bakar RDF.
"Kami berharap dapat berkontribusi dalam memberikan solusi yang inovatif, berkelanjutan dan ekonomis untuk menyelesaikan permasalahan sampah domestik di Kabupaten Cilacap, yang dapat direplikasi di daerah lainnya di Indonesia," tutur Direktur Legal & Corporate Affairs, Holcim Indonesia, Heli Sastrosatomo.
Proyek ini dimulai tahun 2013. Saat itu, Pemkab Cilacap bersama dengan Holcim melakukan studi kelayakan teknis dan finansial mengenai teknologi pengolahan sampah domestik menjadi RDF.
Hal ini dilanjutkan dengan uji coba selama satu tahun di fasilitas Geotainer yang berlokasi di pabrik Holcim Narogong, Jawa Barat.
Dukungan untuk merealisasikan proyek ini pun datang dari berbagai pihak. KLHK berinisiatif untuk berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan.
Sementara Pemerintah Denmark melalui program ESP3-nya berkontribusi membiayai pengadaan peralatan mekanikal dan elektrikal.
Sementara Kementerian PUPR membangun sarana dan prasarana utama yang dibutuhkan.
Adapun Pemprov Jawa Tengah memberikan bantuan keuangan untuk membangun sarana penunjang serta memberikan bantuan biaya operasional selama 5 tahun pertama.
Seluruh dukungan tersebut dibangun di atas lahan milik pemerintah Kabupaten Cilacap yang menyediakan biaya operasional pabrik dan investasi penambahan armada truk untuk meningkatkan pelayanan menjadi 120 ton per hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.