JAKARTA, KompasProperti - Pusat belanja atau mal yang usianya sudah tua sangat gampang ditinggal pengunjung dan peritel.
Saat ini, sudah mulai banyak pusat-pusat belanja yang sepi. Beberapa di antaranya bahkan mulai digunakan penyewa hanya sebagai gudang penyimpanan atau "kantor pusat".
Vice President Coldwell Banker Dani Indra Bhatara mengatakan, sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan supaya mal tidak lantas terlupakan pengunjung begitu saja.
"Bisa dengan renovasi. Ini sudah dilakukan (pengelola) mal-mal yang memang mereka ketahui dan sadar kalau harus evolve terus," ujar Dani kepada KompasProperti, Jumat (14/7/2017).
Ia mengatakan, contoh mal yang sudah menerapkan renovasi adalah Kelapa Gading. Menurut Dani, mal ini termasuk generasi tua di Jakarta tetapi performanya selalu tinggi yang terlihat dari tingkat kunjungan.
Hal tersebut bisa tercapai karena pengelola berinovasi dan melihat kondisi pasar ketika pengunjungnya mulai berkurang.
Perubahan konsep ini, kata dia, antara lain dengan menambah sudut tempat makan yang baru dan menargetkan kelas masyarakat yang lebih muda.
Dani menilai, renovasi mal dengan mengganti konsep adalah hal wajar untuk bisa membuatnya kembali diminati pengunjung.
"Banyak mal yang sudah melakukan itu. Banyak yang sukses," sebut Danni.
Apalagi, sekarang persaingan cukup ketat dibandngkan dahulu yang jumlah mal masih sangat sedikit sehingga tidak ada persaingan.
"Tapi masih ada kesempatan (bagi pengelola mal lama), karena orang Indonesia masih senang ke mal sebenarnya," tandas Dani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.