Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2017, 16:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BATANG, KompasProperti - Ada yang berbeda pada momen mudik Lebaran kali ini. Siklus puncak arus mudik yang biasanya gampang diprediksi waktu dan tempatnya, tahun ini justru dinilai "lebih sulit".

Kenapa lebih sulit? Karena ternyata kemacetan bisa dengan cepat dan mudah cair. Penumpukan kendaraan nyaris tidak terjadi pada tiga hari jelang Lebaran. 

Saat Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com memantau arus mudik di Gringsing Exit, pada Kamis (22/6/2017), semua berjalan seperti laiknya lalu lintas harian normal. 

Padahal, tak kurang beberapa pengamat transportasi, infrastruktur, badan usaha jalan tol (BUJT), maupun pemerintah sendiri memperkirakan arus mudik terjadi pada H-3 dan H-2 Idul Fitri, dengan lokasi terpadat ruas Tol Pemalang-Batang di Gringsing Exit.

Meminjam istilah Bigjen Pol Dr Chrisnanda yang menjadi wasit penilai kepadatan arus lalu lintas segmen Pejagan-Kaligangsa, istilah H- dan H+ hanya membuat sempit penilaian akan sesuatu secara obyektif. 

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Foto udara situasi persimpangan Exit Grising, Batang, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2017).
"Justru dengan mengubah cara berpikir seperti itu, kita dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi segala situasi dan kondisi," ujar Chrisnanda kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com, Kamis (22/6/2017). 

Karena itu, tutur dia, seluruh personel pengaman arus mudik dan balik Lebaran 2017 kali ini lebih siap dan proaktif.

Mereka saling mengingatkan, menyadari, dan bekerja sama dalam memberikan pelayanan kepada publik selama mudik dan balik Lebaran 2017.

"Semua terkoordinasi dengan baik. Artinya kalau pun ada masalah kita segera tangani," tambah Chrisnanda.

Kendati demikian, dia tak menampik, bahwa selalu akan masalah seperti kemacetan panjang, namun, yang paling penting adalah hal itu cepat terurai dan tertangani. 

Baca: Mobil Jatuh di Sungai, pengelola Tol Imbau Pemudik hati-hati

"Kami selalu menekankan untuk bekerja melayani publik secara proaktif. Ada atau tidak ada kemacetan, kami harus selalu berpikir bagaimana mencari solusi supaya arus mudik lancar, selamat, dan aman," papar Chrisnanda.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Foto udara situasi persimpangan Exit Grising, Batang, Jawa Tengah, Kamis (22/6/2017).
Kaposko Terpadu Exit Toll Grinsing AKBP Kristanto Yoga Dharmawan menambahkan, sistem kerja pro-aktif ini terbukti membuat Gringsing Exit bukan lagi momok menakutkan yang dihantui kemacetan panjang. Kepadatan terjadi pada Rabu (21/6/2017) pada pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.

"Kami menerjunkan 350 personel gabungan dari kepolisian, TNI AD, Basarnas, Pramuka, dan lain-lain dengan bahasa yang sama, yakni melayani publik menempuh perjalanan mudiknya dengan aman, nyaman, dan lancar," kata Kristanto.

Hingga H-3, tambah Kristanto, jumlah kendaraan yang masuk ruas Tol Darurat Pemalang-Batang melalui Gringsing Exit adalah sebanyak 106.000 unit.

"Tidak ada kemacetan panjang atau penumpukan kendaraan dalam waktu lama. Kami telah membaca situasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas di Jalur Pantura yang merupakan akhir dari perjalanan Tol Pemalang-Batang," papar Kristanto.

Tak mengherankan, jika kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada dua hari lalu, dapat diminimalisasi. Bahkan, 3 kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan tunggal yang dipengaruhi oleh konsentrasi pengemudi.


 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com