Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAP Usulkan 1 Perencana 1 Kecamatan di Jakarta

Kompas.com - 01/05/2017, 14:50 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan, terutama dari para ahli perencana, dalam merancang kota.

Sebagai asosiasi perencana, Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) memiliki tanggung jawab moral untuk membuat tata ruang kota lebih baik.

Baca: IAP: RTRW Jakarta Perlu Direvisi

"Kami memutuskan menyusun kegiatan yang berarti di DKI Jakarta dengan program satu kecamatan satu planner," ujar Ketua Umum IAP Bernardus Djonoputro saat diskusi di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/4/2017).

Ia berharap, program ini dapat membantu perencanaan kota mulai dari tingkat kecamatan. Dengan demikian, masukan dari bawah ke atas dalam upaya teknokratik dapat tercipta.

Menurut Bernardus, skema pelibatan masyarakat akan membuat birokrasi bottom-up atau dari tingkat bawah ke atas.

Menanggapi hal tersebut, Merry Morfosa dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta mengaku mengapresiasi.

Ia mengungkapkan, pemerintah daerah (pemda) seringkali terkendala dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat.

"Kalau ada bantuan IAP bersyukur sekali. Kalau bisa satu perencana untuk satu kelurahan," kata Merry.

Lebih lanjut, ia mengklaim, pemerintah selalu berupaya untuk melibatkan peran serta masyarakat dalam perencanaan kota.

Sebelumnya, pemda menurunkan sejumlah pegawai sampai di tingkat kelurahan untuk meminta masyarakat memberi masukan.

Sejak tahun lalu, pemda telah menerima hampir 800 masukan masyarakat yang isinya sebagian besar menginginkan berbagai macam perubahan.

"Yang kami lakukan untuk melibatkan publik misalnya di mal dan acara car free day. Masyarakat harus berperan aktif dan jangan sampai ada lagi yang tidak tahu," sebut Merry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com