Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Lampu Merah Buat Industri Keramik Lokal

Kompas.com - 16/03/2017, 15:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Indonesia merupakan pasar potensial yang menarik minat asing untuk memasarkan produknya.

Tak terkecuali produk keramik yang kebutuhannya demikian tinggi seiring pertumbuhan properti.

Keramik asing yang saat ini mulai meluas pasarnya di Indonesia adalah berasal dari China. Produk mereka unggul dari segi harga yang jauh lebih kompetitif dengan motif sangat beragam

"Pada 2018 nanti merupakan peringatan bagi industri keramik lokal akan impor," ujar Ketua etua Asosisasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga saat sambutan acara Keramika 2017, Kamis (16/3/2017).

Baca: Keramika 2017, Jadi Wadah Perkenalkan Produk Lokal

Ia menuturkan, saat ini produk impor keramik mencapai 27 persen. Sementara impor dari China dikenai beban pajak sebesar 20 persen.

Namun, pada 2018, beban pajak ini menjadi 0 persen atau dihilangkan sama sekali.

Menurut Elisa, dengan kondisi keramik luar yang masuk ke Indonesia dikenai pajak saja, sudah membebani industri lokal.

"Melalui Keramika, semua pihak harus mulai membenah diri dan melakukan efisiensi karena pajak 20 persen itu akan berakhir 2018. Tidak lama lagi," tutur Elisa.

Dalam hal ini, lanjut dia Asaki tengah melakukan pembahasan dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

Diskusi tersebut antara lain membahas usulan dari Asaki untuk meningkatkan performa industri dalam negeri.

"Kami percaya dengan persiapan yang matang, industri lokal bisa bersaing dengan pihak manapun," sebut Elisa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com