Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Orang Ultrakaya, Punya Banyak Rumah di Berbagai Benua Sudah Biasa

Kompas.com - 25/01/2017, 12:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KompasProperti — Ultrahigh-net-worth individu atau orang-orang ultra-kaya dengan pendapatan lebih dari 30 juta dollar Amerika Serikat (AS) semakin cenderung memiliki beberapa tempat tinggal.

Berdasarkan data Wealth-X yang tercantum di dalam Global Property Handbook, setengah dari populasi mereka di dunia memiliki dua atau lebih rumah.

Dalam data Wealth-X per 2015, jumlah ultrahigh-net-worth individu (UNHWI) di dunia mencapai 212.615 orang dan diperkirakan meningkat menjadi 318.000 orang pada 2020 mendatang.

Baca: Mengintip Rumah 8 Orang Terkaya Dunia I

Dari jumlah itu, sebanyak 10 persen UNHWI tercatat memiliki lima properti atau lebih. Untuk tempat tinggal utamanya, mereka cenderung memilih yang berada dekat kantor utama mereka untuk juga tetap berdekatan dengan kota besar.

Selain itu, pembeli dari kalangan ultrakaya juga setidaknya memiliki satu rumah mewah di dekat tempat liburan favorit mereka.

Menurut Wealth-X, beberapa dari mereka akan mempunyai portofolio properti yang meliputi semua persyaratan tersebut, dan lebih dari sebelumnya, rumah-rumah kalangan tajir ini akan menyebar jauh di negara dan benua berbeda.

Namun, dalam pandangan Wealth-X, kekayaan properti tersebut tak melulu akan berada jauh. Ada tiga hal yang saling berkaitan mengubah paradigma tersebut, yakni perluasan perjalanan udara, revolusi teknologi, dan globalisasi bisnis.

Rumah Bill Gates.
Perubahan cepat yang dibuat dalam industri transportasi udara, terutama penerbangan sipil, telah membuat perpindahan antar-negara bahkan antar-benua bisa lebih mudah.

"Mereka, para orang kaya, kini bisa terbang menggunakan jet pribadi atau menggunakan kabin kelas pertama yang mewah pada pesawat maskapai besar untuk bisa menggapai lokasi tujuannya dengan cepat dan nyaman," tulis Wealth-X.

Baca: Mengintip Rumah 8 Orang Terkaya Dunia II

Alhasil, bagi orang-orang ultrakaya ini, menghabiskan waktu di tempat tinggal yang berada di benua atau negara lain menjadi lebih mudah dibanding sebelumnya.

Kemudian, penemuan internet, e-mail, dan gawai telah membuat bisnis dan komunikasi antarpribadi beralih ke level yang lebih mudah dan terjangkau.

Ini tentunya membuat kalangan ultrakaya dapat lebih mudah dan cepat mengatur bisnis dan segala urusan pribadinya dari segala penjuru bumi.

Selanjutnya, saat ini mayoritas orang-orang ultrakaya menghasilkan kekayaan melalui usahanya sendiri atau menjadi entrepreneur, bukan lagi kekayaan turunan atau warisan.

Kekayaan Bezos disinyalir berada di angka 45,2 miliar dollar atau setara dengan Rp 604,11 triliun. Atas kekayaan itu, wajar jika Bezos memiliki rumah seluas 1068,4 meter persegi.
Oleh sebab itu, usaha mereka pun telah menyebar ke negara lain sehingga mengharuskan mereka untuk melakukan kunjungan untuk operasional regional perusahaan.

"Bagi para entrepreneur tersebut, adalah hal yang lumrah jika memiliki rumah di satu atau lebih pusat komersial dan finansial utama dunia, seperti London, New York, Hongkong, atau Singapura," sebut Wealth-X.

Ketiga faktor tersebut, yakni mobilitas, teknologi, dan globalisasi, tidak hanya membuat orang-orang ultrakaya memiliki lebih banyak real estat di dunia internasional, tetapi juga menciptakan keuntungan tersendiri di dalam lingkup ekonomi lebih luas.

Baca: Jakarta Belum Masuk Radar Investasi Orang Ultrakaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com