JAKARTA, KOMPAS.com- Idealnya, karena bersentuhan dengan kulit dan debu, seprai tempat tidur harus dicuci minimal satu kali seminggu.
Mungkin banyak yang beranggapan untuk menghilangkan bakteri dan kontaminan, seprai harus dicuci dengan air bersuhu tinggi mulai dari kisaran 60 hingga 90 derajat celcius.
Meskipun demikian, pakar perlengkapan tidur dari Soak & Sleep, Lianne Shoolbread, mengatakan bahwa sebenarnya lebih baik mencuci seprai menggunakan air dengan suhu yang lebih rendah.
“Sebagian besar kain dapat dicuci dengan air bersuhu hangat, yakni sekitar 40 derajat celcius karena membantu menghilangkan kotoran, minyak alami tubuh, dan membasmi kuman,” ungkapnya dikutip dari laman Express UK.
Baca juga: Alasan Hotel Pakai Seprai Warna Putih, Beri Kesan Mewah buat Tamu
Sementara itu, seprai dari bahan sutra harus dicuci pada suhu yang lebih rendah yaitu 30 derajat celcius dengan deterjen khusus.
Mencuci seprai dengan suhu panas memang sudah lama dilakukan karena dipercaya lebih efektif menghilangkan kuman.
Namun ini tidak disarankan karena dapat menyebabkan kain cepat rusak karena warnanya memudar dan bahannya melemah seiring waktu.
Kebanyakan deterjen modern kini dirancang bisa bekerja dengan baik pada suhu yang lebih rendah sehingga tidak perlu menggunakan air panas untuk mencuci seprai.
Baca juga: Berapa Suhu Air Ideal untuk Membersihkan Karpet di Rumah?
Mencuci seprai dengan suhu yang lebih rendah tidak hanya bisa membunuh bakteri tetapi juga menghemat konsumsi listrik ketika mesin cuci bekerja.
Tidak hanya seprai, perlengkapan tidur lainnya seperti sarung bantal, dan selimut juga bisa dicuci dengan air bersuhu 40 derajat celcius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.