Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Dua Cara Perbaiki Sungai Citarum

Kompas.com - 30/10/2016, 19:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kondisi Sungai Citarum yang kian memprihatinkan membuat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum mengerahkan segala upaya untuk memperbaikinya.

Sungai Citarum dengan panjang 300 kilometer dan merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat memiliki tingkat masalah paling rumit di Indonesia.

"Kondisi permasalahan di Sungai Citarum adalah yang paling kompleks di Indonesia karena ini menjadi sungai paling tereksploitasi akibat adanya industri, pertanian, desakan demografi, dan urbanisasi," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Yudha Mediawan, kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2016).

Yudha berupaya untuk mengatasi hal tersebut melalui dua cara, yakni struktural dan non-struktural. Upaya struktural dilakukan BBWS Citarum untuk membuat tanggul guna mengatasi banjir pada periode ulang tertentu.

Di samping itu, upaya lainnya adalah penggalian sedimen dan membuat gradien kemiringan dasar sungai agar aliran air cepat mengalir.

Nantinya, di Curug Jompong akan dibuat terowongan dengan kapasitas 500 meter kubik per detik dengan empat lubang.

"Sekarang ini desainnya sedang dalam pendetailan dan diharapkan adanya ini bisa menurunkan elevasi muka air banjir," jelas Yudha.

Upaya-upaya struktural ini, diperkirakan akan mengurangi wilayah genangan banjir di Citarum hingga Citarum Hilir yang berdasarkan studi ada 700 hektar menjadi hanya 85 hektar saja.

Sementara itu, upaya non-struktural ditempuh dengan cara penghijauan bantaran Sungai Citarum. Salah satunya dengan menanam 2.500 pohon di areal seluas 1,2 kilometer di Desa Rancamanyar, Kabupaten Bandung.

Penghijauan tersebut merupakan milestone untuk perbaikan area pinggiran Sungai Citarum dan diharapkan bisa ditiru oleh BBWS lainnya.

Program penghijauan ini menurut Yudha tidak akan berhenti lantaran bantaran Sungai Citarum akan dibuat sebagai ruang publik terbuka yang bisa digunakan oleh masyarakat di sekitarnya.

"Berikutnya ini akan ada pengembangan untuk daerah public space. Masyarakat bisa memanfatkaannya untuk olahraga dan rekreasi serta nanti kami akan bangun saung untuk komunitas bisa ngariung atau diskusi program mereka dan isu aktual," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com