Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Ton Pasir Digunakan untuk Robohkan Gedung Panin

Kompas.com - 13/10/2016, 16:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perobohan Gedung Bank Panin di Bintaro, Tangerang Selatan yang rencananya akan dieksekusi pada Jumat (14/10/2016) merupakan upaya perobohan gedung tinggi pertama kali di Indonesia.

Sebagai yang pertama, maka proses ini tak lepas dari kendala seperti misalnya belum adanya acuan kasus serupa atau gedung yang diruntuhkan sebelumnya.

Kendala lainnya adalah hampir tidak adanya pelaku atau kontraktor yang memiliki sertifikat perobohan gedung lantaran kebutuhannya di Indonesia masih sangat minim.

Gedung Panin Bank setinggi 86 meter ini pertama kali roboh sebagian pada awal Juni 2016 akibat proses pembongkaran yang tak sesuai prosedur.

Imbasnya, gedung itu kini bakal dirobohkan seluruhnya dengan melalui kajian ketat sebelumnya.

Pada dasarnya, gedung tinggi secara struktur dibangun sedemikian rupa sehingga jika runtuh, baik secara natural akibat gempa atau sebab lainnya akan runtuh dengan progresif.

Kendati demikian, beberapa cara atau teknik perobohan telah dipertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.

Penggunaan bahan peledak contohnya, meskipun telah jamak digunakan di negara lain, teknik ini masih belum memungkinkan di lakukan di Indonesia karena risikonya yang tinggi.

Maka dari itu, perobohan gedung ini bakal dilakukan dengan teknik pembebanan pada bangunan yang masih berdiri sehingga gedung akan runtuh secara progresif.

Adapun teknik pembebanan ini akan menggunakan 100 karung pasir yang per karungnya memiliki berat satu ton. Beban ini akan ditambahkan secara bertahap mulai dari satu ton hingga 100 ton.

Selain itu, bagian mahkota atau lantai tambahan paling tinggi akan dijatuhkan setelah dilemahkan sebelumnya untuk menambah beban bangunan di bawahnya.

Jika cara ini berhasil, maka kemungkinan besar akan menjadi acuan untuk kasus-kasus perobohan gedung lainnya di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com