Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Rumah di Kepri Anjlok 40 Persen

Kompas.com - 26/07/2016, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com - Turunnya daya beli menjadi penyebab utama anjloknya penjualan rumah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama semester I-2016. 

Penurunan penjualan terjadi di seluruh segmen, bawah, menengah, dan kelas atas. Rinciannya, rumah berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp 122,5 juta sebanyak 20 persen, dan rumah komersial seharga di atas Rp 200 juta jatuh 40 persen.

Ketua DPD REI Kepri Yasinul Arief mengutarakan hal tersebut kepada Kompas.com, Senin (25/7/2016). 

"Perlambatan ekonomi menjadi pemicu menurunnya daya beli. Pada gilirannya hal ini mengakibatkan penjualan rumah anjlok hingga 40 persen. Tahun ini lebih berat keetimbang tahun lalu," ujar Yasinul.

Kendati demikian, catatan negatif penjualan rumah ini tak sampai membuat para pengembang dengan arus kas atau cash flow  terbatas, gulung tikar. 

Sebagian dari pengembang, kata Yasinul, hanya berhenti berproduksi karena kehabisan likuiditas.

Sementara sebagian lainnya menerapkan berbagai strategi efisiensi supaya tetap dapat bertahan dan terus berproduksi.

"Selain itu, ada juga yang menerapkan strategi promosi potongan harga, ada juga memperpanjang uang muka rumah hingga sepuluh kali dengan besaran 10 persen sampai 20 persen. Pokoknya segala macam cara ditempuh," imbuh Yasinul.

Sementara, terkait pemenuhan target Program Pembangunan Nasional Satu Juta Rumah sebanyak 5.000 unit, Kepri hingga tahun 2015 hanya mampu merealisasikan 3.000 unit.

Itu berarti masih ada kekurangan sebanyak 2.000 unit. Sementara untuk tahun ini, kata Yasinul, jangankan 5.000 unit, mengulang catatan tahun lalu saja sangat sulit. 

"Paling banter kami mampu membangun sekitar 2.500 unit. Kalau sama dengan tahun lalu, itu luar biasa," cetus dia.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com