Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Terus Dibangun

Kompas.com - 02/05/2016, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nuigini, menjadi salah satu kawasan yang pembangunannya diprioritaskan. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur di pulau paling timur Indonesia ini melalui pendekatan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS).

Penanganan wilayah perbatasan tersebut untuk mendukung pertahanan keamanan dan pengembangan wilayah.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hermanto Dardak, menyampaikan hal tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (1/5/2016).

Dardak menjelaskan kawasan perbatasan di Papua tercakup dalam WPS 34 yakni Jayapura-Merauke. WPS ini memerlukan konektivitas ruas jalan dari Jayapura-Ubrub-Towa Hitam-Oksibil-Tanah Merah-Muting-Erambu–Merauke, sepanjang 1.105 kilometer.

“Pengembangan kawasan perbatasan akan mendukung pertahanan keamanan dan sekaligus untuk pengembangan wilayah, dengan mempertimbangkan satu hal, bahwa kawasan perbatasan merupakan beranda depan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Dardak.

Penataan kawasan perbatasan antara lain dengan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Skouw, yang dilengkapi dengan penataan kawasan PLBN termasuk penyediaan infrastruktur dasar.

Selain WPS Jayapura-Merauke, wilayah pengembangan baru di Papua seperti WPS 31 Sorong-Manokwari, WPS 32 Biak-Manokwari-Bintuni, dan WPS 33 Nabire-Enarotali-Wamena.

Pembagian WPS tersebut menurut Dardak sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR 2015-2015, pembangunan infrastruktur dilakukan seiring pengembangan wilayah.

“Jadi kita fokus mengindentifikasi wilayah yang punya daya dukung dan daya tampung untuk investasi. Berbagai kawasan prioritas nasional terfokus disitu, kita koneksikan dan kembangkan,” ucap Dardak.

Terkait penanganan ruas jalan di Pulau, dilakukan melalui tiga skenario. Skenario pertama, penanganan jalan Trans Papua di dalam WPS.

Skenario kedua, penanganan jalan Trans Papua antar WPS. Skenario ketiga, dengan penanganan jalan Trans Papua di dalam WPS dan antar WPS, serta jalan nasional non Trans Papua.

Menurut Dardak total jalan Trans Papua mencapai 4.325 kilometer yang terdiri dari jalan nasional mencapai 2.685 kilometer dan jalan non nasional sepanjang 1.640 kilometer.

Kemudian jalan yang sudah tersambung mencapai 3.625 kilometer dan yang belum tersambung 700,2 kilometer.

“Adapun sepanjang 300 kilometer terutama dari Ubrub ke Oksibil yang bukan merupakan bagian dari Trans Papua yang pada saat ini belum tembus dikarenakan kondisi geografis yang berupa pegunungan,” ulas Dardak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau