Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima WNA China yang Ditangkap di Halim Bukan Tentara

Kompas.com - 27/04/2016, 13:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Budi Hanggoro Wiryawan menegaskan, pekerja warga negara asing (WNA) asal China yang ditangkap Tim Patroli TNI Angakatan Udara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, bukanlah pegawai KCIC.

Namun begitu, Hanggoro membenarkan peristiwa penangkapan tersebut. Menurut dia, terdapat WNA China yang ditangkap di Halim Perdanakusuma. Saat ditangkap mereka sedang melakukan pengetesan tanah.

"Memang betul ada WNA China yang ditangkap di Halim, sedang melakukan pengetesan tanah. Tetapi perlu ditegaskan itu bukan pegawai KCIC dan bukan pegawai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika)," papar Hanggoro dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2016).

Hanggoro juga menyatakan bahwa WNA China tersebut bukan tentara. Mereka, kata Hanggoro, hanya pekerja yang kebetulan memakai baju tentara.

Para pekerja tersebut, lanjut Hanggoro, merupakan bagian dari vendor investigasi tanah. Mereka bekerja di wilayah Halim Perdanakusuma tanpa persetujuan KCIC.

Padahal, KCIC selalu mengingatkan, untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di wilayah Halim.

"Jadi vendor ini bekerja atas arahan konsultan perencana desain dari China yang tidak terlalu mengerti prosedur di Indonesia. Mereka mengejar waktu saja.," tambah Hanggoro.

Oleh karena itu, KCIC akan selalu menghormati wilayah keamanan dan tidak memperbolehkan pekerjanya untuk melakukan kegiatan apa pun di wilayah Halim Perdanakusuma.

Sebelumnya diberitakan Tim Patroli TNI Angkatan Udara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mengamankan tujuh orang pekerja proyek kereta cepat di tepi jalan tol ruas Halim, Km 3,2, pada Rabu (27/4/2016) sekitar pukul 09.45 WIB.

"Mereka kami amankan karena memasuki area Halim Perdanakusuma dan melakukan pengeboran proyek," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Wieko Syofyan saat dihubungi Kompas.com.

Dari tujuh orang itu, lima orang diketahui warga negara asing. Sementara itu, dua lainnya adalah warga negara Indonesia.

Mereka, kata Syofyan, merupakan pekerja PT Geosentral Minning, mitra dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang mengerjakan proyek kereta cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Pendapatan dan Laba Bersih Puradelta Lestari Melonjak pada Kuartal Pertama

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com