Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Kondominium di Jakarta Menurun

Kompas.com - 07/04/2016, 08:59 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan residensial terutama pasar kondominium atau apartemen strata di Jakarta hingga kuartal-I 2016 menurun bila dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.

Jones Lang LaSalle (JLL) dalam laporan "Jakarta Property Market Update First Quarter 2016" menyebutkan rendahnya penjualan akibat minimnya permintaan dan launching produk kondominium baru selama tiga bulan pertama tahun ini.

“Permintaan terhadap kondominium secara umum mengalami pelemahan dibanding penghujung tahun 2015. Jika tahun lalu rata-rata tingkat penjualan 77 persen pada triwulan ini mengalami penurunan menjadi 72 persen," ucap Head of Residential JLL, Luke Rowe, di Jakarta, Rabu (6/4/2016).

JLL mencatat penjualan kondominium di Jakarta pada kuartal-I 2015 ada lebih dari 4.000 unit, sedangkan penjualan pada kuartal-I tahun ini baru mencapai 1.400 unit.

sementara penjualan rata-rata per kuartalnya sejak tahun 2008 sampai saat ini adalah 2.321 unit.

Pengecualian terjadi selama tiga tahun terakhir atau tepatnya mulai dari kuartal-I 2013 hingga sekarang rata-rata penjualannya meningkat menjadi 3.172 unit.

"Permintaan pada kelas menengah lebih besar daripada permintaan untuk kelas mewah dikarenakan harga yang lebih terjangkau. Pertumbuhan harga triwulan satu 2016 berada pada periode yang lebih stagnan apabila dibandingkan triwulan IV 2015," jelas Luke.

Untuk harga, JLL melihat sebagian besar tetap bertahan di tengah permintaan yang lemah. Harga kondominium menengah ke bawah tercatat berada di kisaran Rp 14 juta per meter persegi.

Sementara untuk kelas menengah ke atas berada Rp 25 juta sampai Rp 30 juta per meter perseginya, sedangkan kelas high-end hingga luxury ada di antara Rp 35 juta sampai Rp 55 juta per meter perseginya.

Kendati harga flat dan tren penjualan sedikit menurun pada kuartal-I ini, JLL tetap optimistis jika para pengembang akan meluncurkan proyeknya pada tahun ini.

"Lewat penurunan rata-rata penjualan pada awal tahun 2016, kami memproyeksikan pengembang tetap akan meluncurkan proyek proyek baru namun dengan lebih berhati-hati supaya tingkat serapan tidak hanya terjadi di masa launching saja," tandas Luke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com