Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Ciputra Development Turun 3 Persen

Kompas.com - 01/04/2016, 17:34 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laba bersih PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 3 persen menjadi Rp 1,28 triliun dibanding tahun 2014 sebesar Rp 1,32 triliun.

Turunnya laba bersih ini disebabkan meningkatnya beban bunga pinjaman, khususnya yang dibayarkan oleh proyek properti investasi.

Sementara di segmen pendapatan, terjadi pertumbuhan sebesar 18,5 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya menjadi Rp 7,51 triliun. Tahun 2014, CTRA mencatat pendapatan Rp 6,34 triliun.

“Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi dunia usaha di Indonesia, termasuk dunia properti. Namun dengan strategi diversifikasi, baik produk maupun geografi, pendapatan kami meningkat," papar CEO PT Ciputra Development Tbk, Candra Ciputra, dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2016).

CTRA mengonsolidasikan seluruh pendapatan dari anak perusahaannya, termasuk PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS).

Kenaikan pendapatan CTRA berasal dari peningkatan penjualan residensial sebesar Rp 914 miliar yang berasal dari CTRS dan dari CTRA sendiri, serta kenaikan pendapatan komersial senilai Rp 260 miliar yang terutama dikontribusikan oleh CTRP.

Tak hanya segmen pendapatn, segmen laba usaha juga meningkat naik senilai Rp 167 miliar atau 7,4 persen dari tahun lalu.

Pada anak perusahaan, CTRS mencatat perolehan pendapatan Rp 1,91 triliun, naik 11,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu Rp 1,71 triliun.

Laba bersih CTRS juga mengalami kenaikan 14,2 persen menjadi Rp 597 miliar seiring dengan kenaikan pendapatan.

Sementara CTRP meskipun membukukan lonjakan pendapatan 48 persen dari tahun lalu, yaitu dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 2,46 triliun, laba bersihnya turun Rp 66 miliar menjadi Rp 327 miliar.

"Namun karena pembayaran bunga yang disebabkan mulai beroperasinya secara full year beberapa proyek komersial CTRP, maka laba bersihnya turun,"imbuh Candra.

Pra-penjualan

Selama tahun 2015, CTRA mampu meraih pra-penjualan Rp 9,18 triliundari enam proyek baru. Satu di antaranya 1 proyek residensial berada langsung di bawah CTRA, yaitu CitraGarden City di Malang.

Dua proyek lainnya melalui CTRS yaitu gedung perkantoran dan Small Office Home Office (SOHO) Ciputra World Surabaya dan 1 proyek residensial CitraLand City Losari di Makassar.

CTRS mencatat pra penjualan sebesar Rp 4,17 triliun, meroket 129,8 persen dari tahun 2014.

Sementara melalui CTRP, realisasi penjualan sebanyak 185 unit apartemen Ascott Kuningan Jakarta dan peluncuran 1 proyek vila seluas 6 hektar, yang merupakan bagian dari Ciputra Beach Resort di Bali.

"Pra-penjualan CTRP tercatat Rp 964 miliar,"sebut Candra.

Untuk tahun ini, CTRA menargetkan perolehan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 7,73 triliun dan Rp 1 triliun.

Pra-penjualan diperkirakan dapat mencapai Rp 9,30 triliun melalui tambahan 8 proyek baru yang akan diluncurkan di Jabodetabek, Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com