Selamat datang di pasar besar UKM Indonesia.
KOMPAS.com—Kalimat tersebut terpampang di pintu masuk Plaza City View, Kemang Timur, Jakarta Selatan. Inilah “markas besar” Bukalapak.com, salah satu situs belanja online Indonesia. Bukan sekadar slogan, kalimat itu mewakili keseluruhan konsep penataan kantor sekaligus visi perusahaan. Mau mengintip?
Beragam warna memenuhi mata, ketika founder dan CEO Bukalapak.com Achmad Zaky mengajak para tamu berkeliling kantornya, Selasa (12/1/2016). Gambar komedi putar, aneka bendera, dan tenda-tenda warna-warni, misalnya, menjadi motif pelapis dinding lobi di lantai dasar. Ada rumput buatan pula di sini.
Menurut Zaky, pasar adalah analogi paling pas untuk situs belanja seperti miliknya, yang membuka peluang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di pasar, kata dia, siapa pun boleh masuk tanpa batas strata apalagi usia.
“Sejak dulu, pasar itu adalah jantung ekonomi kita (masyarakat Indonesia),” tegas Zaky. Di kantor barunya, nuansa pasar tradisional di Jakarta juga dihadirkan. Sebut saja Pasar Tanah Abang, Pasar Baru, Pasar Mangga Dua, atau Pasar Burung.
Bioskop dan pasar burung pun ada
Memasuki kantor tersebut, pengunjung akan langsung berhadapan dengan tangga menuju lantai dua selepas melewati pintu masuk. Beberapa ruang rapat ada di lantai dasar.
Di lorong menuju ruang rapat itu, ada gerbong mini kereta api. Memuat bangku dan meja berjajar, gerbong ini bukan sekadar hiasan melainkan tempat kerja atau sekalian bersantai.
“Kami ingin menciptakan suasana kantor yang menyenangkan,” kata Zaky. “Kantor ini didesain agar para pekerja dapat berkarya secara mobile di seluruh ruangan. Jadi bekerja bisa lebih nyaman dan tidak bosan,” ungkap dia.
Dan, benar saja, seluruh dinding dalam ruang itu penuh tempelan gambar mesin permainan tersebut. Ada bangku dan meja bergambar jenis permainan "jadul" lain pula di tengah ruangan.
Berlanjut ke bagian belakang lantai dasar gedung, ada ruang lapang menghampar di sana. Inilah tempat istirahat para karyawan. Ada lapangan basket, kedai, dan bahkan ruang bioskop lengkap dengan bangku bertingkat menghadap sebuah proyektor besar.
Seperti ruangan lain, tempat istirahat itu pun tak berdinding polos. Kali ini, puluhan pajangan foto hingga kaca besar berbentuk buku mengisi dinding. Di bagian atas kaca tertera tulisan “Book of Dreams”, memastikan kaca itu sebagai tempat karyawan Bukalapak.com bebas menuliskan impiannya. Ruang fitness menempati salah satu sudut bagian belakang lantai satu gedung ini.
Meninggalkan lantai satu, pengunjung mendapati ruang perpustakaan lengkap dengan sofa bed di lantai dua. Ada juga ruang bermain, lagi-lagi ada sofa, dan juga televisi berlayar lebar. Karyawan bisa menonton film, bermain playstation, hingga bermain musik akustik di sini.
“Kunci industri digital ini kan orangnya. Untuk itu mereka (karyawan) harus berkembang dengan nyaman. Harapannya mereka bisa lebih kreatif dan inovatif membuat temuan-temuan baru,” ungkap Zaky tentang latar pemikiran pilihan konsep tata ruang kantornya.
Bukalapak.com mengawali kiprah dari kantor sederhana di rumah kos. Berdiri pada 10 Januari 2010, situs e-commerce ini dibidani Zaky bersama Nugroho Herucahyono dan M Fajrin Rasyid. Enam tahun berlalu, kini situs web tersebut memperkerjakan lebih dari 250 pegawai dengan tak kurang setengah juta pelapak menawarkan produk melalui aplikasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.