Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti Hongkong Diprediksi Merosot 8 Persen

Kompas.com - 11/01/2016, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Pasar properti Hongkong diprediksi melorot drastis 8 persen pada kuartal perdana tahun ini. Penurunan bertambah 0,5 basis poin dibandingkan kuartal IV-2015 yaitu 7,5 persen.

Kepala Riset Properti CLSA, Nicole Wong mengatakan, kemerosotan harga properti akan memicu pemotongan harga oleh pengembang untuk memikat pembeli.

Dengan dua digit penurunan poin persentase harga selama tiga tahun terakhir, mendorong pemerintah Hongkong cenderung memilih langkah pendinginan pasar properti.

"Pendinginan ini telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir," kata Wong.

Mereka berusaha mengekang spekulasi harga, termasuk menaikkan persyaratan uang muka dan menggandakan bea materai atau pajak transaksi properti terutama warga non-permanen.

"Materai ganda adalah kewajiban yang paling mungkin untuk diterapkan," kata Wong.

Sementara di China daratan, pasar properti terlihat sudah dapat dipastikan pertumbuhannya di waktu mendatang, setidaknya pada semester pertama tahun ini.

"Ini adalah salah satu dari beberapa segmen di mana pemerintah dapat mendukungnya. Mereka akan mendukung dengan subsidi langsung, subsidi tidak langsung, pelonggaran moneter dan hanya menjaganya di tingkat wajar dan stabil," papar Wong.

Menjaga stabilitas pasar properti memberikan kontribusi untuk keseluruhan pasar keuangan dan mengurangi risiko sistematis perbankan.

Tahun lalu, harga perumahan di kota lapis pertama China melonjak 17 persen. Namun, pada 2016 mungkin terbatas pada semester pertama, karena volume transaksi mengakibatkan kenaikan harga dan mengurangi keterjangkauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau