Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Kandang Sapi Bakal Jadi Rusunami

Kompas.com - 20/08/2015, 16:07 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Dalam melakukan ekspansi bisnis properti, ada beberapa fatsoen yang harus dipatuhi. Termasuk mencari, dan mengakuisisi lahan untuk kemudian dimanfaatkan sebagai pendukung proyek baru, atau sebagai cadangan (land bank).

Betapa pun jauh dari pusat aktivitas, dan tidak dalam kondisi siap bangun, namun secara kalkulasi bisnis sangat menguntungkan, akan langsung digarap.

Hal itulah yang dilakukan PT PP (persero) Tbk. Melalui anak usaha PT PP Properti Tbk, pengembang pelat merah ini pun terpincut mengembangkan Gunung Putri Square di atas lahan bekas kandang sapi.

"Lahan ini bekas kandang sapi. Luasnya sekitar 2,1 hektar. Meski bekas kandang sapi, tapi kami melihat potensi yang tidak dimiliki lahan di kawasan lainnya. Lokasi Gunung Putri Square ini bisa diakses dari tiga pintu tol, yakni pintu tol Cibubur, Cimanggis, dan Gunung Putri," jelas Direktur Utama PT PP (persero) Tbk., Bambang Triwibowo, Kamis (20/8/2015). 

Sebelumnya, perseroan dengan target pertumbuhan laba sembilan kali menjadi Rp 300 miliar tahun ini, telah memanfaatkan lahan bekas rawa untuk disulap menjadi Grand Kamala Lagoon, di Bekasi. Jadi, kata Bambang, perseroan tidak melihat peruntukan awal lahan tersebut melainkan punya potensi bagus untuk dikembangkan.

Demikian halnya dengan pengembangan masa depan (future development) berupa perumahan. PT PP Properti Tbk saat ini tengah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan di Serpong, Cibubur, dan lahan yang punya potensi bagus.

"Kami belum bisa menyebut lahan terakhir itu. Sedang dalam tahap negosiasi. Namun yang jelas, aksesnya mudah, dan sangat strategis," imbuh Direktur Pengembangan Bisnis PT PP Properti Tbk., Giyoko Surachmat.

Rusunami

Proyek Gunung Putri Square merupakan rusunami yang diklaim punya spesifikasi dan kualitas setara apartemen. Di dalamnya akan dibangun sebanyak 1.736 unit yang mencakup dua menara. Tipe unit yang ditawarkan adalah 21 meter persegi, dan 24 meter persegi, dengan harga jual perdana Rp 8,6 juta per meter persegi atau Rp 211 juta per unit.

"Unit-unit rusunami ini bisa didapatkan dengan menggunakan Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR-FLPP) dengan bunga tetap 5 persen," tutur Bambang. 

PT PP Properti Tbk akan melengkapi rusunami ini dengan ruang terbuka hijau dengan porsi 60 persen dari total luas lahan garapan. Rencananya, fasilitas yang akan dibangun adalah taman bermain, parkir, pasar segar, pertokoan, area olahraga, dan fasilitas komersial.

"Biaya konstruksi Gunung Putri Square sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 160 miliar. Belum lagi dilansir resmi, sudah 44 unit yang terjual," cetus Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Taufik Hidayat.
 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com