Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciputra Cari Lahan

Kompas.com - 17/04/2015, 08:03 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi makro, dan bisnis properti boleh saja lesu, namun pengembang harus tetap berproduksi, dan mencari lahan-lahan baru. Para pengembang sekelas Sinarmas Land, Lippo Karawaci, Pakuwon Group, Summarecon Group, dan Ciputra Group terus melansir produk anyar seraya menambah koleksi cadangan lahan.

PT Ciputra Property Tbk., contohnya. Selain merilis produk baru berupa apartemen San Fransisco pada area pengembangan superblok Ciputra International, di Jakarta Barat, juga gencar melakukan pencarian lahan baru untuk ekspansi.

Associate Director Business Development PT Ciputra Property Tbk, Agustono Effendy, menjelaskan, lahan yang sedang diincar adalah yang berlokasi di Jakarta Selatan, dan Timur. Tepatnya di kawasan sekitar koridor TB Simatuoang, dan sepanjang jalur Jakarta Outer Ring Road (JORR), kawasan Taman Mini, Cipayung, dan Jati Asih.

"Lahan yang dibutuhkan sekitar tiga hingga empat hektar yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan apartemen, berikut fasilitas pelengkapnya," ungkap Agustono, kepada Kompas.com, Kamis malam (16/4/2015).

Agustono menuturkan alasan dipilihnya lokasi di Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur, karena harga lahannya relatif jauh lebih murah. Harga lahan di kawasan Taman Mini, dan Cipayung, contohnya, masih berada pada angka Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per meter persegi. 

Bandingkan dengan kawasan lain seperti Serpong, Puri Indah, dan koridor TB Simatupang arah Pondok Indah, lahan termurahnya saja sudah bertengger di posisi Rp 16 juta per meter persegi, dan tertinggi Rp 25 juta per meter persegi.

"Kawasan timur itu di bawah harga pasar atau under valued. Belum banyak yang bermain di sana. Saya prediksikan dalam tiga hingga lima tahun ke depan, Jakarta Timur bakal meledak, saat yang sama Jakarta Barat, Utara, dan Pusat sudah mencapai pertumbuhan puncak," tambah Agustono.

Selain di Jakarta Timur, PT Ciputra Property Tbk juga mengincar lahan di Solo, dan Semarang. Di kedua kota ini, mereka akan mengembangkan hunian dengan dua opsi residensial tapak, dan apartemen. 

Sebelumnya, di Semarang, PT Ciputra Property Tbk sudah memiliki portofolio CitraLand BSB City yang tahun lalu menunjukkan kinerja penjualan memuaskan. Sementara di Solo, pengembangan bisnis nantinya akan menjadi yang perdana. 

"Potensi, dan daya beli kedua kota, baik Solo, dan Semarang cukup untuk meyakinkan kami melakukan ekspansi bisnis. Dalam dua hingga tiga tahun kami akan merealisasikan pengembangan di kota Solo, dan Semarang. Saat ini studi kelayakan tengah disusun," tandas Agustono.

Dia menambahkan, untuk realisasi ekspansi bisnis ke depan, terbuka kesempatan untuk bekerjasama dengan pemilik lahan. Opsi demikian, kata Agus, merupakan langkah tepat dalam merespon lesunya ekonomi, dan perlambatan sektor properti.

"Meski lesu dan melambat, kami tetap optimistis, dapat membangun sesuai jadwal. Pasalnya, penjualan pun masih dalam taraf normal. Apartemen Amsterdam di Ciputra International sudah habis terjual dari total 330 unit dengan posisi harga aktual Rp 28 juta per meter persegi. Sementara perkantorannya terserap 40 persen dari total luas bangunan 26.000 meter persegi," pungkas Agustono. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com