Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begal Marak di Depok, Pengelola Apartemen Tak Khawatir

Kompas.com - 31/01/2015, 16:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Dalam sebulan terakhir, Kota Depok menjadi sorotan karena adanya peristiwa perampokan kendaraan bermotor disertai pembunuhan. Terdapat dua kejadian yang mirip, yaitu pengendara sepeda motor dipepet oleh empat orang yang menggunakan 2-3 sepeda motor.

Dalam aksi tersebut, kawanan perampok tak segan membunuh korban yang mencoba melakukan perlawanan. Para pelaku pun membawa kabur sepeda motor beserta barang-barang lainnya.

Menanggapi hal tersebut, manajemen Apartemen Taman Melati yang berlokasi dekat Stasiun Universitas Indonesia, Depok, mengaku tidak khawatir. Pasalnya, penghuni apartemen didominasi oleh pengguna kendaraan roda empat.

"Kalau melihat dari kapasitas pengguna motor, tidak banyak, hanya beberapa puluh (unit) saja. Kebanyakan penghuni di sini, kalau tidak jalan kaki, ya bawa mobil," ujar Staf Marketing apartemen, Fajar Tri Pratiwi, kepada Kompas.com (Sabtu (31/1/2015).

Fajar mengaku, jarang melihat penghuni berseliweran dengan kendaraan roda dua. Dengan demikian, ia tidak was was para penjegal tersebut mengincar penghuni di dekat apartemennya. Fajar juga mengatakan, pihaknya tidak terlalu terpengaruh terhadap kejadian tersebut dan tidak berupaya meningkatkan keamanan.

Menurut dia, Apartemen Taman Melati sudah dijaga secara maksimal bahkan sebelum ada kejadian perampokan tersebut. "Petugas keamanan kami per dua jam sekali mengecek ke setiap lantai. Apakah ada hal yang mencurigakan. Mereka juga mengecek sistem pemadam kebakaran terkunci atau tidak," kata Fajar.

Karena diisi sebagian besar oleh mahasiswa, Fajar menuturkan, pihak manajemen mencoba menciptakan situasi yang kondusif, yaitu tetap berkomunikasi dengan para orangtua. Menurut dia, kebanyakan mahasiswa senang mencoba hal-hal baru dan perlu diawasi.

"Kita kadang suka menyarankan orangtua untuk tetap telepon anaknya di sini atau berkunjung secara mendadak supaya orangtua tetap tahu keadaan anak. Tapi, jangan terlalu sering juga, mencegah sang anak merasa diawasi," jelas Fajar.

Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Kota Depok Ajun Komisaris Subandi menjelaskan, peristiwa penjegalan terakhir terjadi pada Minggu (25/1/2015) dini hari, dengan korban bernama Abbul Rahman (26), warga Citayam, Depok.

Korban yang menggunakan sepeda motor dari arah Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dicegat dan kemudian ditusuk para pelaku di depan Kampus BSI, Jalan Margonda, tak jauh dari terowongan menuju gapura masuk Kota Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com