Kepastian tersebut diungkapkan General Manager PT Mahkota Prima Properti, pengembang The St Regis Jakarta, Laura Ratih, kepada Kompas.com, Kamis (11/12/2014).
"Hotel The St Regis Jakarta akan beroperasi bersamaan dengan gedung perkantoran Capital Place berikut fasilitas penunjangnya yakni ruang ritel," tutur Laura.
The St Regis Jakarta mencakup 124 suites dan presidential suite yang dilengkapi ruang pertemuan untuk kegiatan bersifat pribadi seluas 1.400 meter persegi. Hotel supermewah ini berada di dalam area pengembangan Capital Place seluas 2 hektar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Menurut Advisor PT Mahkota Prima Properti, Erhard Hotter, tidak seperti hotel supermewah lainnya, The St Regis Jakarta tak sekadar menawarkan kamar untuk bermalam, melainkan pengalaman istimewa.
"We offer experience in good living. Kami menawarkan selebrasi gaya hidup yang dikemas dalam layanan berkualitas tinggi, butik mewah, restoran yang elegan, dan arsitektural yang menakjubkan. Kami juga menyediakan butler yang selalu siap melayani tamu," jelas Erhard.
Oleh karena itu, wajar bila tarif kamar per malamnya dibanderol sekitar 400 dollar AS atau ekuivalen Rp 4,9 juta per malam di luar pajak. Angka ini pun, menurut Erhard, bisa berubah tergantung tingkat okupansi dan juga nilai tukar mata uang.
"Tarif hotel akan disesuaikan dengan kondisi pasar, bersifat dinamis. Tapi yang kami tawarkan bukan itu, melainkan bagaimana para tamu merasa puas dengan pengalaman barunya bermalam di The St Regis Jakarta," tambah dia.
The St Regis Jakarta merupakan properti kedua Starwood Group dengan brand yang sama di Indonesia. Sebelumnya, The St Regis hadir di Bali.
Sementara brand Starwood Group lainnya yang sudah lebih dulu hadir adalah The Luxury Collection Jakarta, Westin Nusa Dua Bali, W Hotels Bali, Sheraton Bali, Sheraton Yogyakarta, Sheraton Bandung, Sheraton Lampung, Sheraton Bandara Jakarta, Sheraton Gandaria City, Sheraton Lombok, Le Meridien Bali Jimbaran, dan Le Meridien Jakarta.