Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumnas Siap Ditunjuk Jadi Badan Pelaksana Perumahan

Kompas.com - 28/10/2014, 10:40 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlunya badan perumahan yang khusus mengurusi hunian untuk masyarakat atau Badan Pelaksana Perumahan hingga saat ini belum menjadi perhatian pemerintah. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono belum merealisasikan hadirnya badan tersebut.

Sebetulnya,pembentukan Badan Pelaksana Perumahan sudah diamanatkan dalam UU No 1 mengenai Perumahan dan Permukiman tahun 2011. Oleh karena itu, penyatuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat diharapkan dapat memberi stimulan pembentukan badan ini.

"Semuanya diserahkan saja kepada pemerintah. Perumnas akan siap saja," ujar Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto kepada Kompas.com, Selasa (28/10/2014).

Himawan mengatakan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah jika Perumnas akan diberdayakan menjadi Badan Perumahan Rakyat. Dia menuturkan, untuk pembentukan badan perumahan, yang terpenting adalah peran dan tugasnya.

Dia menambahkan, salah satu peran dan tugas tersebut adalah sebagai lembaga, badan perumahan mengurus transaksi pembayaran rumah yang tidak menyulitkan masyarakat. Selain itu, badan perumahan juga harus memahami aspek teknis dan operasional perumahan rakyat.

"Perumnas kan engine yang sudah berjalan. Namanya, badan atau apa itu tidak menjadi hal yang paling utama. Hal yang paling utama adalah bagaimana pembangunan perumahan rakyat," kata Himawan.

Dia mencontohkan penyatuan Kemen PU dan Kemenpera yang tidak mudah. Menurut dia, akan memakan waktu lama bagi kedua kementerian itu beradaptasi. Begitu juga dengan dibentuk badan baru. Menurutnya, hal itu bukanlah perkara gampang.

"Menyatukan dan memisahkan dua kementerian saja sudah sulit, apalagi harus bentuk badan baru. Kalau Perumnas bisa langsung jalan saja," jelas Himawan.

Terlepas belum adanya badan perumahan, Himawan mengatakan, menyatunya Kementerian PU dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) adalah satu hal yang perlu diapresiasi. Menurut dia, penyatuan tersebut akan berdampak baik bagi pembangunan perumahan dalam waktu mendatang.

"Kami melihat ini jadi hal yang positif. Koordinasinya jadi lebih mudah untuk pembangunan infrastruktur dan perumahan rakyat," tutur Himawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com