Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laik Tiru, Cara India Tingkatkan Kualitas Produk Kerajinan

Kompas.com - 24/03/2014, 17:12 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dezeen
KOMPAS.com - Pameran hasil prakarsa BE OPEN, "Made In... India Samskara" di New Delhi, India, memang sudah berakhir 28 Februari 2014 lalu. Namun, pameran yang diadakan di Indira Gandhi National Centre for the Arts tersebut berhasil menumbuhkan perhatian pada industri kerajinan tangan India dan kepentingannya untuk dunia modern.

Presiden fashion Design Council India Sunil Sethi, mengungkapkan bahwa pameran Samskara yang juga dikuratorinya tersebut memang menyoroti kualitas produksi hasil desain dan produksi India. Menurutnya, BE OPEN telah memberikan panggung bagi desainer India.

"BE OPEN telah memberikan panggung yang sangat baik bagi desainer India, dalam berbagai disiplin berbeda, agar mampu menampilkan karya terbaik mereka. Pengrajin tradisional, ketika mereka bekerja sama dengan desainer India, produknya bisa berkualitas internasional," ujar Sethi.

Menurut Sethi, kini permintaan produk kerajinan tangan berkualitas baik sedang tinggi. India memiliki tradisi kerajinan tangan yang begitu kaya, karena itu penduduknya perlu memanfaatkan hal tersebut.

"Saya rasa, di pasar internasional, pelanggan ingin membawa pulang sesuatu yang istimewa. India butuh menguangkan kerajinan tangannya. Itulah kunci yang harus diambil dari pameran ini," ujarnya.

Ujaran Sethi memang bukan omong kosong. Produk yang ditampilkan dalam pameran tersebut terdiri atas perlengkapan rumah tangga, pencahayaan, baju, tekstil, dan berbagai furnitur kontemporer. Barang-barang ini dibuat dengan teknik tradisional. Salah satu contohnya adalah produk karya Gunjan Gupta. Gupta membuat kursi dari barang-barang khas tradisional India, seperti tas cucian dan bantal masand.

"Saya membawa kembali kerajinan tangan dalam kamus desain. Penting (untuk tidak kehilangan kemampuan kerajinan tangan tradisional) bagi kita dengan cepatnya modernisasi kebudayaan. Ini juga sesuatu yang memiliki nilai kerajinan sangat unik di seluruh dunia," tandasnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com