Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat... Tak Ada Rumah Seken yang 100 Persen Sesuai Selera Anda!

Kompas.com - 24/09/2013, 11:26 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Sungguh keputusan yang berani "berburu" rumah dalam kondisi serba mahal seperti sekarang ini. Namun, kesempatan dimiliki setiap orang tentunya berbeda. Jika inilah saat terbaik untuk membeli rumah menurut Anda, kenapa tidak?

Namun, membeli rumah, terutama rumah seken, membuat Anda harus berpikir lebih jauh ketimbang hanya memikirkan ukuran, lokasi, dan dekorasi. Ada baiknya Anda memperhatikan baik-baik cetak biru dan kondisi konstruksi rumah tersebut. Berikut ini paduan sederhana bagi Anda dalam memilih rumah berdasarkan cetak birunya.

Ukuran berbeda

Pertama, putuskan ukuran rumah yang dibutuhkan keluarga Anda. Setiap keluarga membutuhkan ukuran berbeda. Ada keluarga berisi suami-isteri dan seorang anak, tapi membutuhkan rumah besar untuk menampung berbagai kegiatan sosial. Ada pula keluarga berisi suami-isteri dan tiga orang anak yang tidak ingin merasa tinggal dalam rumah bernuansa "dingin" karena terlalu besar. Untuk itu, tentukan jumlah kamar yang keluarga Anda butuhkan, berapa kamar mandi, dan perlu atau tidaknya kamar tamu.

www.houzz.com Keempat, perhatikan betul-betul interior rumah, bukan penataan interiornya. Maksudnya, cobalah membayangkan interior rumah tersebut tanpa gorden, tanpa karpet, tanpa sofa, dan betul-betul kosong. Ajukan pertanyaan pada diri Anda sendiri, seperti apakah rumah tersebut mampu terasa
Cetak biru

Kedua, pilihlah cetak biru rumah berdasarkan gaya Anda mendesain. Misalnya, jika Anda lebih senang mendesain dengan gaya tradisional, maka Anda lebih cocok dengan rumah bersekat-sekat. Sementara, jika Anda terbuka pada desain kontemporer, Anda bisa memilih rumah dengan konsep open-floor.

Kelebihan dan kekurangan

Ketiga, cobalah berpikir matang-matang ketika mengunjungi rumah yang mungkin Anda beli. Cobalah melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing rumah, terutama kelebihan dan kekurangan pada denah atau cetak birunya.

Dalam industri rumah seken, tidak ada rumah yang seratus persen sesuai keinginan Anda. Buatlah daftar kelebihan dan kekurangannya sebelum Anda mengambil keputusan.

Penataan interior

Keempat, perhatikan betul-betul interior rumah, bukan penataan interiornya. Maksudnya, cobalah membayangkan interior rumah tersebut tanpa gorden, tanpa karpet, tanpa sofa, dan betul-betul kosong. Ajukan pertanyaan pada diri Anda sendiri, seperti apakah rumah tersebut mampu terasa "mengalir" dan memudahkan Anda beraktivitas, atau justeru rumit?

Pendapat ahli

Kelima, pastikan Anda meminta pendapat ahli, entah itu agen real estat yang Anda percaya, atau desainer interior. Tidak hanya mengenai indah atau tidaknya suatu ruangan, namun Anda sebaiknya juga menanyakan konsumsi energinya, estimasi biaya cicilan rumah tersebut, lokasi, fasilitas di sekeliling (sekolah, rumah ibadat, pasar, transportasi, dan akses).

Melalui opini ahli, Anda bisa menentukan kemungkinan Anda membutuhkan perabot baru atau instalasi listrik, telepon, internet, dan televisi baru yang lebih efisien. Anda juga bisa terhindar dari besaran cicilan yang jauh dari kemampuan Anda. Pasalnya, tenaga ahli akan mengecek dahulu kemampuan finansial Anda, bahkan sebelum Anda mulai memilih.

Percaya insting

Keenam, percaya insting Anda dalam memilih. Ingatlah bahwa denah rumah dapat Anda ubah sewaktu-waktu. Jika Anda hanya tidak membutuhkan sebuah lemari built-in yang ada di dalam rumah tersebut, Anda bisa membongkarnya. Pastikan memilih apa yang Anda butuhkan dan Anda suka. Anda dan keluarga seharusnya mampu menikmati rumah sebagai tempat bernaung yang nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com