Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tradisional Nias dan Sumatera Dipamerkan di Jerman

Kompas.com - 16/09/2013, 19:15 WIB
Tabita Diela

Penulis

www.designboom.com Pameran tersebut secara khusus mengapresiasi cara tradisional dalam membangun rumah atau konstruksi lainnya.
www.designboom.com Tidak sedikit yang percaya bahwa cara tradisional ini menyediakan kesempatan untuk membangun konstruksi ramah lingkungan. Untuk itu, generasi muda pun patut belajar dari arsitektur tersebut lewat pameran ini.
www.designboom.com Fokus pameran ini berjalan pada fungsi sosial dan keuntungan dari teknik arsitektur warisan leluhur.
www.designboom.com Salah satu yang ditampilkan dalam pameran tersebut adalah miniatur rumah tradisional dari Sumatera dan Nias.
KOMPAS.com - Museum Desain Vitra (The Vitra Design Museum) di Jerman, saat ini hingga 29 September 2013 mendatang, menggelar pameran bertajuk "Belajar dari Vernakular". Pameran tersebut secara khusus mengapresiasi cara tradisional dalam membangun rumah atau konstruksi lainnya.

Tidak sedikit yang percaya bahwa cara tradisional ini menyediakan kesempatan untuk membangun konstruksi ramah lingkungan. Untuk itu, generasi muda pun patut belajar dari arsitektur tersebut lewat pameran ini. Fokus pameran ini berjalan pada fungsi sosial dan keuntungan dari teknik arsitektur warisan leluhur.

Salah satu yang ditampilkan dalam pameran tersebut adalah miniatur rumah tradisional dari Sumatera dan Nias. Selain dari Indonesia, École Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL) yang menyumbangkan ratusan model konstruksi vernakular untuk pameran ini juga menyediakan rumah-rumah tradisional dari Afrika Selatan, Mesir, China, Malaysia, dan Kamerun.

Tidak hanya miniatur, EPFL juga menyediakan keterangan yang menghimpun informasi tipe arsitektur, material, metode konstruksi, dan bentuknya. Semua informasi ini dibuat dalam film, foto, dan sketsa rancangan.

Di antara media yang dipamerkan, salah satu yang paling menarik adalah miniatur rumah-rumah tradisional dalam skala 1:20. Miniatur-miniatur tersebut dibuat dari kayu, lumpur, atau batu. Masing-masing melambangkan lingkungan, iklim, dan bahan material lokal yang tersedia.

Selain arsitektur tradisional, pameran ini juga menampilkan proyek kontemporer dari seluruh dunia yang menggunakan material lokal atau kaidah arsitektur tradisional setempat. Sebut saja proyek residensial di Rural Studio di Alabama karya Universitas Auburn, kerjasama antara pengrajin dan arsitek dari Studio Mumbai di India, serta karya arsitek Carin Smuts di Afrika Selatan dan struktur bambu karya arsitek asal Kolombia, Simón Vélez.

Koleksi yang ditampilkan kali ini berjumlah 700 model arsitektural. Bagi Anda yang berkesempatan mengunjungi museum tersebut, tanggal 19 September 2013 mendatang, arsitek asal Austria dan akademisi Anna Heinger akan mengadakan kuliah umum. Heinger juga seorang pioneer dalam membangun konstruksi yang berkelanjutan. Dia akan bicara mengenai proyek pembangunan di China, Maroko, dan Bangladesh.

Menurut situs resmi museum, Heinger mengembangkan pendekatan unik dalam bidang desain arsitektural yang melibatkan komunitas dan material lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com