CIKAMPEK, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Eddy Ganefo mengatakan, bahwa pihaknya sudah menargetkan pembangunan 100.000 unit rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada 2013 ini. Ia mengaku, upaya APERSI masih belum mencapai target.
"Untuk di luar pekerja, jumlahnya hampir sama. Untuk pekerja sekitar 50.000 unit, yang di luar pekerja 50.000 unit. Itu (komposisinya) terdiri dari Polri, PNS, dan umum. Kalau ini barangnya sudah pasti, termasuk untuk TNI dan Polri. Kalau untuk PNS kita masih ragu, karena pay checking mereka masih tidak masuk," kata Eddy di sela peresmian perumahan pekerja di kawasan Cikampek, Jawa Barat, Selasa (7/5/2013).
Mengenai target pembangunan rumah tersebut, Eddy mengatakan, dirinya masih belum puas dengan pencapaian hingga April 2013. Tercatat sampai April ini baru 16.000 unit yang sudah terjual.
"Kalau dilihat persentasenya memang sedikit. Tapi, memang begitu siklusnya. Di awal tahun itu jumlah penjualannya pasti kecil, karena kita baru mulai membangun," ujarnya.
Selain itu, Eddy melanjutkan, pihaknya menemui beberapa kendala dalam pemenuhan target itu. Hanya, ia enggan membandingkan pencapaian tahun ini dengan tahun sebelumnya.
"Kalau kita bandingkan dengan periode tahun belakang, bukan bandingannya. Kasihan nanti melihatnya, jomplang sekali," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, APERSI meresmikan Perumahan Umum Pondok Melati dan Grand Permata, Selasa (7/5/2013). Perumahan khusus pekerja ini dibangun dekat dengan salah satu lokasi industri terbesar di Jawa Barat, Cikampek. Perumahan Pondok Melati memiliki 541 unit rumah, yang masing-masing unitnya memiliki tipe 35/65 seharga Rp 88 juta (Baca: Diresmikan... Rumah Pekerja Industri Seharga Rp 88 Juta!)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.