Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Harga Rumah Diperkirakan Naik Lagi!

Kompas.com - 04/02/2013, 09:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Seluruh Indonesia Eddy Ganefo mengatakan, harga rumah tapak nonsubsidi tahun ini diperkirakan naik 5 sampai 10 persen. Kenaikan tersebut kemungkinan akibat naiknya tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak.

"Tentu, kita juga berharap rencana kenaikan TDL dan BBM ini juga bertahap dan proporsi kenaikannya tidak mengejutkan," kata Eddy seusai jumpa pers pembukaan BTN Property Expo 2013, Sabtu (2/2/2013).

"Mungkin akan naik untuk rumah-rumah komersial karena harga material bisa terpengaruh dari kenaikan itu, terutama kenaikan BBM. Kalau rumah bersubsidi tidak (karena) kan harganya sudah dipatok pemerintah dan harga itu sudah pasti," ujarnya.

Mengenai kemungkinan kenaikan itu, Ketua DPP Realestat Indonesia (REI) Setyo Maharso mengatakan belum dapat memastikannya. Setyo mengaku belum bisa menghitung besar-kecilnya pengaruh kenaikan TDL dan BBM terhadap harga material bangunan.

Setyo mengatakan, REI masih optimistis bahwa tahun ini dunia properti Indonesia tetap berkembang, terutama dengan tingginya konsumen kalangan menengah ke atas sebagai konsumen terbesar dan menjadi sasaran pengembang. Terbukti dari 400 proyek yang ditampilkan di pameran BTN Property Expo 2013, rumah tapak dan apartemen untuk kalangan menengah sangat mendominasi dengan harga jual Rp 300 juta hingga Rp 600 juta.

"Rata-rata produk properti di kisaran harga tersebut laku keras. Saat ini, produk properti di harga Rp 200 juta sampai Rp 600 juta itu seperti kacang goreng karena memang produksinya juga lebih banyak di kelas ini," ujar Setyo.

Sementara itu, Direktur Utama BTN Maryono berharap tahun ini KPR dapat tumbuh 30-35 persen. Ia menargetkan komposisi KPR non-subsidi sebanyak 60-65 persen, sedangkan KPR subsidi mencapai 35-40 persen. Untuk mendongkrak pencapaian tersebut, kata Maryono, di pameran ini BTN juga menyediakan fasilitas kredit dengan bunga subsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

"Dua tahun terakhir ini BTN masih menguasai pangsa pasar rumah subsidi dengan jumlah 98 persen penyaluran kredit yang didukung FLPP," kata Maryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com