Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAD Terbatas, Pemkab Muna Sulit Bangun Rumah

Kompas.com - 03/07/2012, 09:40 WIB

MUNA, KOMPAS.com - Bupati Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Baharuddin mengaku anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbatas sehingga hanya mampu membantu rehabilitasi rumah. Baharuddin mengatakan, saat ini mengandalkan program perumahan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk pembangunan rumah murah sementara pihaknya menyediakan lahan.

“Anggaran PAD kami terbatas, jadi kami hanya bisa sedikit membantu rehabilitasi rumah masyarakat. Keterbatasan anggaran ini membuat kami sulit mewujudkan program perumahan,” kata Burhanudin saat peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan Untuk MBR dan PNS di Desa Lasalepa, Kabupaten Muna, seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (2/7/2012).

Untuk memenuhi kebutuhan perumahan, lanjut Burhanudin, Pemerintah Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Kemenpera akan membangun sekitar 4.000 unit rumah untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta masyarakat umum di daerah  Motewe Kecamatan Lasapela. Pemkab Muna menyediakan lahan seluas 43 hektar untuk pembangunan rumah PNS ini.

Rumah PNS ini nantinya dapat dicicil melalui perbankan yang telah bekerja sama dengan Kemenpera dalam hal pembiayaan perumahan. Burhanudin berharap pembangunan 4.000 rumah PNS dapat selesai selama 1 tahun ke depan. Pihaknya, akan melengkpai komplek permukiman tersebut dengan membangun sekolah, masjid, lapangan, serta fasilitas pendukung lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menpera Djan Faridz mengatakan rumah untuk PNS di Kabupaten Muna ini akan menggunakan sistem rumah cetak seperti rumah contoh di kantor Kemenpera. Alasannya, biaya rumah tersebut lebih murah serta lebih pembangunannya lebih cepat.

“Dari segi biaya dan pengerjaannnya cukup cepat. Kalau sistem konvensional harus pasang batu bata satu per satu dan butuh semen cukup banyak. Kalau sistem rumah cetak tinggal menggunakan plat baja dan besi serta campuran semen pasir. Jadi setelah jadi dindingnya tidak perlu dihaluskan lagi karena sudah rata dan kuat,” ujarnya.

"Saya harap perumahan PNS dan masyarakat di Kabupaten Muna ini bisa lebih cepat selesai dibangun karena memang sangat dibutuhkan. Kami juga siap membantu para PNS dan masyarakat agar bisa memilikinya dengan memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga angsurannya lebih murah," imbuh Djan Faridz.

Berdasarkan data survei, kata Djan Faridz, secara umum di Kabupaten Muna masih banyak masyarakat memiliki rumah tidak layak huni. Selain itu, dari jumlah 9.000 PNS yang ada di Kabupaten Muna, sekitar 60 persen masih belum mempunyai rumah sendiri.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com