Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spekulan "Mainkan" Harga Semen

Kompas.com - 10/04/2012, 11:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakpastian kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, rupanya dimanfaatkan oleh para spekulan. Mereka "memainkan" harga material bangunan menjadi lebih mahal dari harga pabrik.

"Semen itu sudah naik sebelum kenaikan harga BBM diputuskan. Ini ada permainan dari para spekulan, harga semen jadi naik sementara stok terbatas," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo, ketika dihubungi KOMPAS.com di Jakarta, Selasa (10/4/2012).

Spekulan mengakali harga semen Rp 62.00 - Rp 65.000 per sak, sementara harga pabrik masih berada pada Rp 52.000 - Rp 55.000 per sak.

"Harganya memang berlainan di tiap daerah. Tapi, harganya dinaikkan terutama yang beredar di toko-toko dan eceran. Kami lalu tanya ke asosiasi semen katanya belum ada kenaikan," ungkapnya.

Eddy berharap, dengan keputusan BBM batal naik maka harga semen seharusnya kembali normal. Begitu juga dengan harga material bangunan lainnya. Ia juga meminta ketegasan pemerintah dalam membuat kebijakan supaya tidak mengganggu kepastian usaha.

"Kalau tidak tegas, maka banyak yang memanfaatkan kondisi seperti ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com