Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua...Semuanya Naik!

Kompas.com - 04/04/2012, 16:09 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Akibat semua material bangunan naik, pengembang perumahan langsung menaikkan harga jual perumahan hingga 20%. Hal itu terjadi ada rencana kenaikan harga BBM, walaupun saat ini belum terealisasi.

"Harga rumah di Surabaya dan Malang semula senilai Rp 600 jutaan. Saat ini naik menjadi Rp 775 juta," kata Wakil Ketua Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur, Tri Wedianto, Selasa (3/4/2012) kemarin, di Kota Malang.

Menurut Tri, selain harga material bangunan yang terus melonjak, ongkos tukang bangunan juga naik. Harga tukang semula per meter persegi, sekitar Rp 225 ribu, kini menjadi Rp 300 ribu. Kenaikan biaya produksi tersebut, lanjut dia, dibebankan langsung kepada konsumen. Jika harga material bangunan tak terkendali, ia khawatir harga perumahan terus melambung tinggi.

"Untuk itu, harapan saya, pemerintah harus melakukan intervensi untuk mengendalikan harga material bangunan. Harga material saat ini sudah tak terkendali," tegasnya.

Tri mengatakan, selama ini perumahan menengah seharga Rp 200 juta sudah menjadi incaran para konsumen. Sementara untuk Rumah Sehat Sederhana (RSH) juga menjadi pilihan karena mendapat subsidi dari pemerintah.

"Namun, setelah harga material bangunan naik, pemerintah diminta merevisi harga rumah sehat Rp 70 juta menjadi Rp 80 juta. Sedangkan upah buruh tak bisa mengikuti harga material bangunan," katanya.

Akibatnya, kini buruh dan PNS rendahan sulit mendapat RSH secara murah.

"Malang akan menjadi salah satu daerah yang tingkat pertumbuhan perumahannya cukup tinggi, setelah Surabaya dan Gresik," ujarnya.

Saat ini, meskipun harga BBM bersubsidi batal dinaikkan untuk sementara, harga material bangunan terus naik antara 15% hingga 20%. Harga batu bata, misalnya, yang semula hanya Rp 425 ribu per seribu biji, kini naik menjadi Rp 450 ribu. Sementara menurut pemilik toko material bangunan, Suyanto, harga pasir Rp 350 ribu per truk naik Rp 400 ribu. Belum lagi harga cat yang rata-rata naik Rp 2 ribu per kaleng dan besi naik menjadi Rp 2 ribuan per batang.

"Hanya semen yang tetap, Rp 48 ribu per sak," kata Suyanto kepada Kompas.com.

Awalnya, lanjut Suyanto, harga naik menjelang kenaikan harga BBM. Namun, hingga kini material bangunan tetap tak turun menyesuaikan harga.

"Ya, begitulah kondisi Indonesia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com