Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Provokasi Nasionalisme Lewat Desain

Kompas.com - 03/04/2012, 12:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasionalisme tidak harus selalu diupayakan lewat pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ataupun upacara bendera. Alvin Tjitrowirjo, desainer produk furnitur dan pemilik brand AlvinT, menuturkan bahwa nasionalisme bisa dipupuk dengan cara lain, salah satunya lewat desain.

Alvin mengatakan, salah satu karakter desain dan kualitas umumnya produk Indonesia yang paling menonjol saat ini adalah "cheap and cheerful" alias murah meriah.

"Kebanyakan produk Indonesia low dan medium quality. Selain itu juga stuck di tradisi, kalau tidak dipengaruhi barat dan kurang original. Lalu, selalu market driven," kata Alvin di acara Black Innovation Award (BIA) Talk, Sabtu (31/3/2012) lalu.

Karakter produk tersebut membuat produk Indonesia kurang diakui, bahkan oleh bangsanya sendiri. Perubahan harus dilakukan sehingga produk Indonesia diakui dunia dan mendapat tempat di mata bangsanya sendiri. Alvin memaparkan, beberapa kunci yang bisa membantu desainer untuk "provoke nationalism through design".

"Produk harus punya identitas lokal, harus ada sesuatu dalam produk yang menunjukkan bahwa itu asli Indonesia," ujar desainer berusia 28 tahun ini.

Salah satu cara menunjukkan identitas lokal adalah lewat material suatu produk. Menurut Alvin, material seperti bambu, rotan, dan bahkan kain adat, sangat pantas dieksplorasi potensinya dalam desain. Meski demikian, identitas lokal harus ditunjukkan secara lebih kekinian. Produk-produk tradisional tersebut harus dikembangkan sehingga bisa dipakai di zaman sekarang, punya cool factor dan tidak "medok".

"Mungkin, bisa disuntik dengan kemewahan. Tentang kemewahan ini juga penting, karena bukan berarti yang terbaik, tapi yang istimewa, lokal serta penggarapannya," tambah Alvin.

Merancang produk yang luxurious bagi Alvin sangat penting, sebab Indonesia masih perlu mengupayakan pengakuan dunia. Saat pengakuan sudah didapat, produk lebih murah dan massal bisa diupayakan.

Setelah produk jadi, Alvin mengungkapkan, perlu komunikasi produk dengan standar internasional. Caranya, bisa lewat pameran atau kerja sama dengan merek ternama.

"Harus ada pertunjukan di international stage. Biar bukan cuma orang Indonesia saja yang menghargai, tapi juga dari negara lain," ujar desainer yang tekun mengeksplorasi material rotan ini.

Dari segala hal, kata Alvin, menunjukkan lokalitas adalah hal paling penting. Localism is the new Globalism. Sesuatu yang punya lokalitas lebih tinggi nilainya dari yang bisa didapat dimana-mana. Terkait itu, Alvin punya satu rumus tersendiri; (Local Identity + Local Culture) Modernism = Contemporary Wealth and Power.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Mutu Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Jubir PUPR Tegaskan Sudah Diuji Sesuai Prosedur

Berita
Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Basuki Usulkan Dua Tol Didanai Bank Investasi Infrastruktur Asia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com