KOMPAS.com - Pergeseran kebutuhan ruang menjadikan fungis teras sebagai tempat menerima tamu. Bila sebelumnya hanya sebagai area outdoor, masalah yang muncul pada teras bukan masalah. Namun, ketika berfungsi sebagai tempat menerima tamu, masalah seperti basah dan kotor karena air hujan dan panas mau pun paparan matahari sore harus diatasi.
Masalah lantai teras kotor memang biasa terjadi. Wajar saja karena letaknya di area luar hunian. Keadaan teras bisa semakin kotor, apalagi jika hujan turun. Cipratan air hujan akan mengenai tanah di sekitar teras kemudian mengenai lantai.
Agar tak merusak kebersihan teras, cara termudah memang pada halaman diperkeras atau diberi paving. Namun, bila halaman tetap tanah, Anda dapat memberi taburan batu koral di sekelilingnya. Utamanya, letakan di bagian teritisan atau tempat paling sering terciprat air. Dengan tatanan batu-batuan ini dapat mengurangi cipratan air yang membuat basah dan kotor teras Anda.
Lantai teras basah juga karena bentuk teritisan kurang lebar. Untuk itu pertimbangkan saat merencanakan pembangunan teritisan. Teritisan yang menempel pada struktur pasti sulit diubah, karena itu untuk sementara dapat ditutup dengan tirai bambu gulungan. Tirai atau kerai ini akan mengantisipasi banyaknya tampias air hujan.
Bila teras terasa panas terutama saat sore tiba, Anda dapat menyiasati lewat vegetasi tanaman. Misalnya dengan membuat tanaman merambat sebagai dekorasi teras Anda. Tanaman merambat seolah menjadi penutup alamiah dari paparan sinar matahari. Contohnya adalah Melati Costa (Brunfelsia africana), Passiflora (Passiflora incarnata), dan White clemantis (clemantis).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.