Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpera: Saya Tidak Mempersulit Rakyat!

Kompas.com - 10/02/2012, 16:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengaku tidak bermaksud mempersulit masyarakat terkait belum tercapainya kesepakatan besaran suku bunga kredit rumah bersubsidi melalui skim FLPP.

"Saya ini tidak mempersulit masyarakat. Tapi, yang merasa dipersulit adalah pengembang. Saya, namanya Menpera, mengurusi rakyat, bukan pengembang. Kalau mau mengadu soal industri konstruksi, silakan ke Kementrian Pekerjaan Umum," kata Djan Faridz kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (10/2/2012).

Djan Faridz menambahkan, bila pengembang merasa dirugikan karena fasilitas kredit yang biasa didapatkan terhambat, mereka bisa pindah ke bank lainnya.

"Bohong kalau pengembang itu bilangnya rugi. Rakyat tidak masalah, yang masalah itu pengembang dan perbankan," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, para pengembang yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) dan Realestat Indonesia (REI) kembali "menjerit" di hadapan Komisi XI DPR RI, dan menyampaikan kerugian yang diderita pihaknya lantaran program rumah bersubsidi tak kunjung dilanjutkan.

"Data sampai kemarin, sudah 23.000 unit akad rumah terhenti untuk 7 Provinsi. Belum termasuk laporan daerah lainnya. Kerugiannya mencapai Rp 1,61 triliun," kata ketua DPP Apersi, Eddy Ganefo, seusai ditemui dari rapat dengar pendapat dengan komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis (9/2/2012).

Para pengembang yang mencatatkan kerugiannya ini, kata Eddy, berada di Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Lampung, Riau, dan Sumatera Selatan.

"Segera sajalah program ini dimulai kembali. Karena pengembang kami hampir semuanya bergerak di rumah subsidi. Hanya sekian persen saja di rumah komersil," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

    Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

    Berita
    Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

    Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

    Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

    Berita
    Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

    Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

    Berita
    [POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

    [POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

    Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

    Berita
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

    Perumahan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com